Terima 22 Dubes, Risma Ditanya Soal UU Pilkada  

Reporter

Sabtu, 27 September 2014 13:42 WIB

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengawasi pemasangan plakat bebas prostitusi di akses jalan menuju lokalisasi Dolly, Surabaya, 27 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima kunjungan 22 duta besar dalam kegiatan "Updates from the Region: Exploring the Potentials of Surabaya City" di Balai Kota Surabaya, Sabtu, 27 September 2014. Pengesahan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah ternyata menjadi isu hangat yang juga ditanyakan seorang diplomat.

"Bagaimana pendapat Ibu tentang pilkada tak langsung, apakah akan mencalonkan lagi?" tanya diplomat dari Australia kepada Risma di ruang sidang Wali Kota.

Sembari tersenyum, Risma pun menjawab, "Saya enggak punya uang untuk jadi wali kota." Menurut Risma, pemilihan kepala daerah langsung lebih murah ketimbang lewat DPRD. Sebab, investasi yang dibutuhkannya hanya investasi sosial.

Kunjungan para duta besar dan diplomat asing itu merupakan program Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri. Adapun duta besar dan diplomat asing yang hadir di antaranya dari Selandia Baru, Brunei Darussalam, Cile, Cina, Cekoslowakia, Swedia, Fiji, Rumania, Australia, Uni Eropa, dan Malaysia, serta organisasi internasional maupun pengusaha. (Baca: UU Pilkada, Netizen Minta SBY Stop Bersandiwara)

Pertemuan duta besar dan Pemerintah Kota Surabaya diisi dengan pemaparan Risma tentang potensi Surabaya. Seperti penanganan banjir melalui rumah pompa, bank sampah, program pengentasan kemiskinan dengan usaha mikro kecil menengah, hingga rencana mengatasi macet lewat angkutan massal cepat.

Program-program itu rupanya menarik perhatian para duta besar. Beberapa dari mereka mempertanyakan cara dan anggaran yang dikeluarkan Risma untuk menjalankan program tersebut.

Duta Besar Singapura, misalnya, membandingkan Surabaya dengan Jakarta dalam hal pengadaan angkutan massal cepat. Seperti diketahui, Jakarta masih terkendala pembebasan lahan. (Baca: Pilkada, PPP: Demokrat Mainkan Skenario Prabowo)

Risma pun menjelaskan bahwa pembebasan lahan di Surabaya relatif lebih cepat lantaran pemerintah kota membayar lahan sesuai harga pasar. Karena itu, Risma menargetkan angkutan massal cepat sudah bisa digunakan dalam waktu 1,5-2 tahun ke depan.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Duta Besar Esti Andayani mengatakan peningkatan kemajuan Kota Surabaya dinilai cukup pesat di bawah kepemimpinan Risma. (Baca: Pilkada, Nurhayati Tak Jawab Soal Deal Pro-Prabowo.) Sebagai bagian dari koridor II Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Surabaya telah mewujudkan beberapa proyek percepatan pembangunan pada bidang jasa dan pelayanan.

"Ini menunjukkan pemerintah serius dan sadar memanfaatkan Surabaya sebagai pintu masuk lalu lintas perdagangan," ujarnya.


AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

1 hari lalu

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Mensos menjelaskan, timnya dari Kemensos akan mencarikan sumber air bersih terdekat.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

3 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

10 hari lalu

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

11 hari lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

14 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

17 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

19 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

23 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

23 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

29 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya