Warga Indonedia di New York melakukan demonstrasi menyatakan kekecewaan mereka terhadap SBY, yang sedang berkunjung ke Amerika, terkait lolosnya RUU Pilkada tidak langsung, New York, 27 September 2014. Koleksi Khusus/Dok. TEMPO
TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok warga Indonesia di Amerika Serikat berunjuk rasa di depan Hotel Willard Intercontinental, Washington DC, Jumat, 26 September 2014. Mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena ketidaktegasannya soal Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.
Unjuk rasa ini merupakan reaksi dari disahkannya Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada rapat paripurna Jumat dinihari, 26 September 2014. (Baca: SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada)
Spanduk berisi tudingan ke SBY pun dilayangkan oleh massa yang berkumpul di depan Hotel Willard, tempat SBY dan rombongan menginap. Kalimat seperti, "Shame on SBY and his non Democrats", "RIP Indonesia Democracy", "Your Democratic Party is Sucks Just Like You" pun diperlihatkan. Tak ketinggalan juga tagar yang menjadi terpopuler di media sosial Twitter, #ShameOnYouSBY.
Tak cukup membawa spanduk, warga Indonesia di Amerika Serikat juga menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan Hotel Willard. "Kita yakin dia (Presiden SBY) ga akan keluar dari hotel menemui kita dan kita juga ga harap karena udah ga ada gunanya #ShameOnYouSBY," cuit Indie Indonesia 2019 di akun Twitter @IndieIndo2019.
Saat melakukan unjuk rasa, sejumlah warga di sana dihubungi juru bicara Presiden SBY untuk segera membatalkan unjuk rasa. Juru bicara Istana juga mengatakan SBY akan berbincang dengan para pendemo. "Kita jawab demo dulu baru ngobrol!" katanya.
"Semoga kita menyulut semangat rekan-rekan di tanah air untuk berjuang bersama demi NKRI yang bersih," akun Twitter @IndieIndo2019 melanjutkan.