TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo akan melakukan sejumlah pembenahan di perusahaan minyak dan gas negara, Pertamina. Jokowi akan merombak manajemen dan mekanisme kerja untuk memberantas mafia migas di perusahaan tersebut.
"Baik manajemen personalia, organisasi, perencanaan, masalah manajemen stok, semuanyalah," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu, 24 September 2014.
Jokowi mengatakan keberadaan mafia migas terdapat hampir di semua titik pengelola migas. "Dari hulu sampai hilir, di semua titik," kata Jokowi. (Baca: Jokowi Seleksi 40 Profesional untuk Masuk Kabinet)
Jokowi mengklaim sudah memiliki sejumlah perencanaan untuk berantas mafia migas pada tubuh Pertamina. Akan tetapi, dia menolak langkah apa yang akan dia realisasikan pada masa pemerintahannya mendatang. "Kita sudah identifikasi semuanya, tapi enggak mungkin saya sampaikan semuanya di publik," kata Jokowi.
Menurut mantan Wali Kota Solo tersebut, pembenahan Pertamina akan menjadi target utama Menteri ESDM dan direksi Pertamina mendatang. "Agar seluruh penyebab yang membuat tidak efisien bisa dihilangkan." (Baca: KPK Tunggu Jokowi Serahkan Daftar Calon Menteri)
Jokowi enggan menyebutkan nama kandidat yang akan dipercaya mengisi pos Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina pada pemerintahannya. "Belum ada nama. Saya dilantik saja belum," kata Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga menyatakan siap membentuk satgas mafia migas untuk memenuhi komitmen pemberantasan mafia migas sejak awal masa pemerintahannya. "Ya, kalau memang diperlukan dan bisa membuat manajemen perminyakan di Indonesia menjadi lebih baik, kenapa tidak?"
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
22 jam lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.