Ekspresi Jokowi saat meresmikan pemancangan batu pertama Rusunawa Rawa Bebek di Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, 10 September 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan belum menentukan figur yang akan menduduki jabatan Kepala Badan Intelijen Negara. Ia pun enggan mengkonfirmasi nama-nama yang beredar, seperti Hendro Priyono, Luhut Panjaitan, As'ad Said Ali, atau Jenderal Budiman. "Kami belum bicara orang sampai detik ini. Siapa pun," ujarnya pada Ahad malam, 21 September 2014. (Baca: Golkar Puji Komposisi Kabinet Jokowi-JK)
Banyak nama saat ini beredar atau dikabarkan masuk dalam bursa calon menteri dan kepala lembaga pemerintah. Beberapa dari mereka merupakan anggota tim sukses yang berhasil mengantarkan pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Ada yang dari partai politik, organisasi relawan, atau profesional.
Jokowi, yang ditemui wartawan sesaat sebelum menghadiri acara resepsi pernikahan salah seorang anggota keluarganya, belum bisa menjelaskan secara detail ihwal desain penempatan dan personel yang akan masuk di kabinetnya. Ia hanya meluangkan waktu sekitar dua menit untuk meladeni sejumlah pertanyaan wartawan dari dalam mobil dinasnya.
Di tempat terpisah, sebelumnya Jokowi mengatakan tengah menyeleksi tak kurang dari dua ratus nama calon menteri yang berasal dari kalangan profesional dan profesional partai. Nama mereka akan diumumkan sebelum 20 Oktober. Ia pun mengaku akan membuka diri terhadap kemungkinan pos kementerian di luar partai koalisi.