Sindir Ahok, Prabowo: Kutu Busuk, Kutu Loncat?  

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 11:11 WIB

Capres Prabowo Subianto, dalam acara Dialog Kebudayaan Bersama Capres dan Cawapres di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 28 Juni 2014. Acara tersebut diselenggarakan oleh Federasi Teater Indonesia (FTI) dan Bale Sastra Indonesia (BSI). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bogor - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menyindir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketika membuka kongres luar biasa partainya di Nusantara Polo Club, Cibinong, Bogor. Dia awalnya bertanya kepada fungsionaris Gerindra tingkat daerah dari seluruh Indonesia yang berkumpul di sebuah tenda besar itu. (Baca: Tiba di Lokasi Kongres, Prabowo: Kok Sepi, Ya)

"Mana yang kutu loncat?" tanya Prabowo kepada kader-kader partainya, Sabtu, 20 September 2014. Dari ratusan kader, ada beberapa yang menceletuk, "Ahok." Prabowo lalu melanjutkan, "Siapa yang kutu busuk?" Kader-kader itu pun menjawab, "Ahok."

Mendengar celetukan itu, Prabowo menyahut sambil tertawa, "Bukan aku yang ngomong, ya."(Baca : Ahok Mundur, Gerindra Kehilangan Pamor) Ahok merupakan panggilan akrab Basuki. Dia baru saja mundur dari Gerindra lantaran tak sependapat dengan partainya itu.

Dalam kongres ini, Prabowo berterima kasih kepada seluruh kader Gerindra dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan pusat karena telah setia mendukung partai berlambang kepala garuda itu. "Alam nanti akan memisahkan mana kader yang baik, mana kader yang setengah baik," kata bekas calon presiden itu.

Menurut dia, dalm hidup, seseorang harus memegang prinsip. "Baik katakan baik, buruk katakan buruk." Bila tidak memegang nilai itu, ujar Prabowo, orang tersebut berarti tidak punya agama.

"Pelajaran yang kami terima dari orang tua dan nenek moyang adalah pelajaran kebaikan. Saya tidak tahu ada ajaran orang tua yang lain. Tampaknya mungkin ada," katanya. Perkataan Prabowo itu lagi-lagi disambut kader dengan celetukan, "Ahok."(Baca : Kepala Daerah Pendukung Prabowo Membelot )

Namun, Gerindra, kata Prabowo, tidak mempermasalahkan keputusan orang yang cirinya dia sebut itu. "Yang mau menipu, bohong, khianat, curang, korupsi, boleh cari partai lain. Saya berbesar hati, karena hari ini justru yang kutu loncat itu tidak banyak," kata Prabowo.

Gerindra mengadakan kongres luar biasa untuk memilih ketua umum pengganti Suhardi, yang wafat pada 28 Agustus lalu. Prabowo belum mau mengungkapkan siapa calon terkuat pengganti Suhardi. Acara tersebut berlangsung tertutup. Seusai kongres luar biasa, Gerindra melanjutkan pertemuan dengan para kadernya yang terpilih menjadi anggota legislatif dari tingkat kabupaten hingga pusat.



LINDA TRIANITA




Berita Terpopuler




Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
Rakernas PDIP, Ada Kursi untuk Ketua PAN dan PPP
Jadi King Maker Politik, Luthfi Hasan Sebut SBY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

2 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

5 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

7 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

32 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

33 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

38 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

40 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

41 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

42 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

42 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya