Jokowi-Jusuf Kalla, beri keterangan pers usai pertemuan tertutup, di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jakarta, 15 September 2014. Jokowi umumkan susunan kabinetnya akan terdiri dari 34 kementerian yang akan diisi oleh 18 kalangan profesional dan 16 kalangan profesional partai politik. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mulai menyaring sejumlah nama dari kalangan profesional untuk menduduki 18 pos kementerian di kabinetnya. "Dari seribu nama yang masuk, saat ini telah mengerucut menjadi 200 nama kandidat profesional," ujar Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto di Rumah Tim Transisi di Jakarta, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Kalla: Tak Ada Jatah Menteri untuk Koalisi Merah Putih)
Andi mengatakan penyaringan kandidat dilakukan sepenuhnya oleh Jokowi. "Proses penyaringan dibagi ke dalam tiga tingkatan. Masih tingkat satu saat ini, selanjutnya akan ada tahapan yang dilakukan untuk melihat kecakapan dari para profesional," ujarnya. (Baca: Ke Rumah Transisi, Waria Usulkan Kandidat Menteri)
Dia menyebutkan Jokowi menggunakan belasan indikator untuk menyeleksi para profesional. "Dari kompetensi, tingkatan level organisasi atau perusahaan yang dia pimpin, sampai integritas. Level CEO perusahaan dengan direktur tentu berbeda penilaiannya," ujarnya. (Baca: Golkar Puji Komposisi Kabinet Jokowi-JK)
Andi menjelaskan proses seleksi akan terus mengerucut sampai tersisa 70 nama. Dari situ, seleksi semakin ketat. "Kami belum mengetahui nama-namanya karena penyaringan langsung dilakukan Pak Jokowi. Kami masih membahas soal kriteria yang tepat saja. Kalau sudah selesai baru akan disampaikan ke Tim Transisi," ujarnya.
Sebelumnya Jokowi menyatakan pemilihan kategori profesional nonpartai dan profesional partai penting untuk dipertimbangkan. "Kami perlu membangun kabinet yang kuat, siap bekerja, dan melaksanakan program," kata Jokowi.