Forum Rektor Gembira dengan Kabinet Jokowi  

Reporter

Rabu, 17 September 2014 14:03 WIB

Jokowi dan Jusuf Kalla. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Surakarta - Ketua Forum Rektor Indonesia Ravik Karsidi menyambut positif rencana presiden terpilih Joko Widodo membentuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Kementerian itu memisahkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lalu disatukan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.

“Penggabungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Ristek akan mengakselerasi riset di perguruan tinggi,” ujar Ravik di Surakarta, Rabu, 17 September 2014. Sebabnya, para dosen akan bersinergi dan berkolaborasi dengan para peneliti di lembaga riset pemerintah.

Pada 15 September lalu, Jokowi mengumumkan struktur kabinetnya. Di antaranya adalah pengumuman kementerian baru, antara lain Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. (Baca juga: Begini Arsitektur KabinetJokowi-JK)

Ravik menuturkan selama ini seperti ada keterputusan antara riset di perguruan tinggi dan lembaga riset pemerintah. Karena tidak berada di wadah yang sama, riset yang dilakukan terkadang tumpang-tindih atau bahkan tidak saling mendukung. Akibatnya, produk riset dari perguruan tinggi dan lembaga riset belum optimal.

Setelah tercapai sinergi riset, ia optimistis hasil riset tidak sekadar menjadi tumpukan kertas. “Karena riset dikerjakan bersama, akan lebih mudah diwujudkan. Misal, bekerja sama dengan swasta,” kata Ravik.

Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta itu berujar, penggabungan Direktorat Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Riset dan Teknologi bukan hal baru di Indonesia. Saat dipimpin Presiden Sukarno, tutur ia, di Indonesia ada Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan. (Baca juga: Komposisi Kabinet dari Era Soeharto Sampai Jokowi )

Di berbagai negara maju, seperti Jepang, Singapura, dan Jerman, ia mengklaim kementerian yang membidangi pendidikan tinggi menjadi satu dengan riset. “Jadi, sudah tepat kalau kabinet mendatang menggabungkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Ristek,” kata Ravik, yang ikut mengusulkan penggabungan tersebut ke pemerintahan baru.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita lain:
Bogor Akan Terapkan Sehari tanpa Kendaraan Pelat B
Malam Ini, JK Temui Jokowi Bahas Kabinet
PDIP dan PKB Walk Out Soal Tatib DPR

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya