RUU Pilkada, SBY Sebut Demokrat Belum Bersikap

Reporter

Minggu, 14 September 2014 22:09 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyalami para simpatisan saat menjadi juru kampanye terbuka di Lapang Tegalega, Bandung, Jawa Barat (30/3). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan partainya belum mengambil sikap terhadap polemik Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum Kepala Daerah. Menurut dia, dalam beberapa hari partai berlambang bintang merci ini akan mengeluarkan keputusan final.

"Kalau tetap mempertahankan pilkada langsung, pasal-pasalnya akan tegas dan mengikat terhadap ekses selama ini," kata SBY dalam wawancara pribadi yang diunggah ke media sosial Youtube.com, Ahad, 14 September 2014.

Ia menyatakan, masyarakat memang sedang menunggu sikap atau posisi politik PD dan dirinya. Atas situasi ini, katanya, dia bersama kader PD berfikir serius untuk menentukan sikap politik yang paling baik bagi masyarakat.

SBY memaparkan, sistem pemilihan langsung telah berjalan selama 10 tahun dan masyarakat sudah terbiasa. Sistem ini diklaim sesuai dengan semangat reformasi dan sistem pemerintahan presidential.

"Sebagai buah reformasi, pilkada langsung harus dijaga dan dipertahankan seperti pemilihan presiden," kata dia. (Baca: SBY Bingung DIsalahkan Soal RUU Pilkada)

Akan tetapi, hal ini tak cukup untuk menjadi dasar pilihan politik SBY dan PD. Menurut dia, selama 10 tahun PD juga mencatat sejumlah masalah dan kelemahan sistem pilkada langsung. Beberapa di antaranya adalah maraknya money politic, penyingkiran kelompok yang berseberangan dengan tokoh terpilih, dan konflik horizontal.

SBY menyatakan, seandainya PD setuju tetap mempertahankan pilkada langsung, partai tersebut akan memastikan adanya pasal-pasal yang tegas dan mengikat terhadap eksesnya. Pasal tersebut akan gamblang dan tegas memberikan sanksi hukum terhadap pihak yang mengganggu proses pilkada, termasuk money politik dan konflik horizontal.

"Membiarkan konsituen berbuat rusuh sudah terkena sanksi hukum," kata SBY.

Ekses buruk pilkada langsung, menurut dia, menjadi cikal bakal pemikiran sistem pemilihan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Opsi lain yang menjadi kemungkinan pilihan PD adalah mendukung pemilihan tak langsung di tingkat provinsi, sedangkan langsung di tingkat kabupaten atau kota. Dasarnya, gubernur adalah perpanjangan pemerintah pusat sehingga bisa melalui pilkada tak langsung.

"Dalam posisi yang tepat, Demokrat tak akan ikut-ikutan salah satu kubu," kata SBY

FRANSISCO ROSARIANS


Terpopuler:
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram
Alvin Lie: PAN Didirikan untuk Kedaulatan Rakyat
Densus 88 Tangkap Empat Warga Asing di Poso
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
Costa Hat-trick, Chelsea Bungkam Swansea City 4-2

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya