TEMPO.CO, Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella mengatakan RUU Pilkada, yang mengatur pemilihan kepala daerah oleh DPRD, sebenarnya tidak pantas dibesar-besarkan saat ini.
"Mereka yang mengajukan itu tidak melihat konten UU," kata Rio di kantor Kontras, Kamis, 11 September 2014.
Menurut Rio, partai yang mengajukan pemilihan kepala daerah oleh DPRD, yang memang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, terkesan buru-buru. (Baca: SBY Nilai Perdebatan RUU Pilkada Demokratis)
"Mereka mengajukan setelah hasil pilpres diketahui," katanya. "Seakan semua dilakukan serba cepat," ujar Rio. Menurut Rio, apabila memang diajukan agar dipilih oleh DPRD maka harus jelas alasannya.
Saat ini isu mengenai pilkada yang akan dipilih oleh DPRD sedang marak diperbincangkan. Pilkada yang tadinya dipilih secara langsung oleh masyarakat, akan diganti dengan pilkada yang dipilih oleh DPRD.
Salah satu alasan DPR mencanangkan RUU ini adalah untuk penghematan anggaran pilkada. Menanggapi RUU tersebut, Rio mengatakan Partai Nasional Demokrat tidak setuju.
"Pilkada harus tetap dilakukan secara langsung," ujar dia. Karena apabila tidak, berarti sama saja menghilangkan hak politik masyarakat. "Merampas hak politik masyarakat yang mulai peka dengan demokrasi," ujarnya. (Baca: Golkar Siapkan Sanksi Terkait RUU Pilkada)
Rio menyayangkan keputusan beberapa partai di DPR yang mengajukan RUU tersebut. "Keputusan yang dibuat dengan buru-buru tanpa memperhatikan pokok masalahnya," kata dia.
Karena itu, Rio mengatakan kalau RUU tersebut tidak kuat dan besar kemungkinan untuk ditolak. "Lihat saja sekarang, penolakan datang dari mana-mana," kata dia. (Baca: RUU Pilkada: Posisi Wakil Ditunjuk Kepala Daerah)
ODELIA SINAGA
Berita Lain
Ahok Mundur dari Gerindra, Ini Kata Jokowi
Ahok: Saya Bukan Kader Gerindra yang Baik
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra
Berita terkait
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
6 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem
43 hari lalu
JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.
Baca SelengkapnyaIstilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?
44 hari lalu
Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.
Baca SelengkapnyaKetua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK
44 hari lalu
Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaNasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket
56 hari lalu
Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.
Baca SelengkapnyaDinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu
26 Februari 2024
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.
Baca SelengkapnyaPrediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024
22 Februari 2024
Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah
23 November 2023
Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik
7 Oktober 2023
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.
Baca SelengkapnyaAkhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia
5 Oktober 2023
Setelah sempat hilang kontak di luar negeri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akhirnya tiba di Indonesia pada Rabu malam. Ini yang terjadi.
Baca Selengkapnya