TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sengaja menolak penggunaan mobil dinas merek Mercedes-Benz untuk para pejabat di kabinetnya. Alasannya, penggunaan mobil lama yang dipakai para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II dinilai akan lebih menghemat anggaran. (Baca: M.S. Hidayat: Mobil Menteri Ganti Avanza Saja)
"Itu bagus sekali (pakai mobil lama), artinya kita mulai berhemat. Kan mobil lamanya masih," kata Joko Widodo di Balai Kota Jakarta, Kamis, 11 September 2014. Jokowi sebelumnya menuturkan telah meminta Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi membatalkan tender mobil dinas.
Padahal proses tender telah selesai dengan munculnya pemenang PT Mercedes-Benz Indonesia. Perusahaan ini terpilih sebagai pemenang karena lolos harga penawaran setelah klarifikasi dan negosiasi teknis sebesar Rp 91,944 miliar. (Baca: Nilai Proyek Mobil Dinas Menteri Terus Melonjak)
Jokowi tak khawatir jika mobil lama dari pemerintahan sebelumnya telah berumur lebih dari lima tahun. "Lho, memang kenapa? Mobil saya saja sudah hampir sepuluh tahun. Pakai yang ini sajalah," ujarnya. (Baca: Istana Batalkan Tender Mobil Dinas Kabinet Jokowi)
Jokowi juga mengomentari ucapan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Max Sopacua, yang menyatakan Jokowi seharusnya bisa memilih mobil Esemka untuk mobil dinas kabinetnya. "Itu nantilah. Nanti, setelah 20 Oktober, saya jawab," tutur Jokowi. (Baca juga: Alasan Jusuf Kalla Tolak Mobil Dinas Baru)
Sebelumnya, Max mengusulkan agar Jokowi membuktikan janjinya mengangkat mobil nasional seperti mobil Esemka. Menurut Max, jika Jokowi ingin mobil yang hemat, ia bisa menggunakan mobil Esemka.
PUTRI ADITYOWATI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | Haji 2014
Berita terpopuler lainnya:
Adem Sari, Ini Nama Pemain Bola Ganteng Asal Turki
iPhone 6 Cuma Rp 2,3 Juta di Amerika
Norman Kamaru, dari Artis Kini Jadi Tukang Bubur
Jokowi Janji Akan Cukur Biaya Rapat Rp 18 Triliun
Berita terkait
Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM
3 menit lalu
Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.
Baca SelengkapnyaLuhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
8 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
9 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
9 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
11 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
11 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
13 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
17 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
17 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
19 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca Selengkapnya