TEMPO.CO, Jakarta - Saat membuka Musyawarah Nasional Seknas Tani, presiden terpilih Joko Widodo dikejutkan oleh seorang petani asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senentoro. Di hadapan Jokowi, Senentoro meminta pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Kurangi saja subsidi BBM, Pak, alihkan subsidi buat para petani," kata Senantoro kepada Jokowi di Musyawarah Nasional Seknas Tani, di Gedung Perpusnas, Kamis, 4 September 2014. "Alihkan ke benih beras. Subsidi lainnya dalam bentuk pembelian beras dan gabah biar dijual ke petani murah," ujarnya. (Baca: DPR: Penambahan Kuota BBM Belum Pernah Terjadi)
Senentoro mengklaim mewakili dari petani yang tergabung dalam Seknas Tani yang ada di seluruh Indonesia. Dia mengaku para petani semua sudah setuju ihwal pengurangan BBM yang akan dialihkan ke subsidi sektor produktif.
Dia tidak terpengaruh jika nantinya harga BBM melambung tinggi. Asalkan, kata Senentoro, sektor pertanian bisa terjamin karena adanya pengalihan subsidi tersebut.
Jokowi mengatakan setuju dengan usulan yang dilontarkan oleh Senentoro. Dia mengklaim akan segera mempertimbangkan usulan tersebut. "Usulan itu sangat bagus, merangsang orang untuk produksi. Daripada subsidi dipakai hanya buat BBM."
Namun, Jokowi mengaku belum memperhitungkan pengalihan subsidi BBM ke pertanian untuk petani. Dia akan mempertimbangkan semuanya ketika sudah dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang. (Baca juga: Golkar: Naikkan Harga BBM, Jokowi Khianati Rakyat)
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.