Jero Tersangka Korupsi, Demokrat Mengaku Lalai

Reporter

Kamis, 4 September 2014 14:35 WIB

Suaidi Marasabessy. Antara/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy, mengatakan penetapan status tersangka terhadap koleganya di Demokrat, Jero Wacik, menandakan partainya lalai dalam membangun karakter kader. "Mungkin ada kelalaian karena kami belum sempat saling mengingatkan," katanya saat dihubungi, Kamis, 4 September 2014.

Bekas Kepala Staf Umum TNI itu menjelaskan, kelalaian tersebut terjadi karena Partai Demokrat adalah partai baru yang langsung bergelimang kekuasaan. Partainya, kata Suaidi, dua kali memenangi pemilu presiden dan sekali pemilu legislatif. Walhasil, kata dia, kondisi itu membuka peluang besar bagi kadernya di segala bidang. "Kondisi ini belum sempat diiringi dengan pembangunan karakter. Nilai-nilai belum sempat terbentuk," ujarnya.

Suaidi mengatakan, setelah masuk ke dalam kekuasaan, Partai Demokrat langsung disibukkan oleh pembangunan organisasi. Sedangkan pembenahan karakter baru dimulai setelah sekian tahun berada di pemerintahan. Namun, menurut Suaidi, masalah yang sama juga dialami oleh partai politik lainnya.

Menurut Suaidi, masalah yang kini dihadapi Partai Demokrat menjadi pelajaran cukup besar dan menuntut perbaikan serius. Partai Demokrat bakal menerapkan seleksi ketat dan mendorong penerapan aturan partai untuk menghindari peluang korupsi. "Kami sudah memulai dengan aturan kader yang terkena kasus hukum harus mundur. Kalau tidak, diberhentikan," kata Suadi.

Rabu, 3 September 2014, Jero Wacik ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantan Korupsi. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu diduga menyalahgunakan kewenangannya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yakni melakukan pemerasan dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.

Jero diduga mengumpulkan dana dari rekanan Kementerian dalam program tertentu dan membuat rapat-rapat fiktif. Jumlahnya mencapai Rp 9,9 miliar.

Penetapan Jero Wacik sebagai tersangka menambah deretan petinggi Partai Demokrat yang terjerat kasus korupsi. Sebelumnya, KPK menetapkan Ketua Komisi Energi DPR yang juga kader Demokrat, Sutan Bhatoegana, sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum; mantan Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin; serta bekas Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga petinggi Partai Demokrat, Andi Alifian Mallarangeng, terjerat korupsi proyek Hambalang.






TRI SUHARMAN







Advertising
Advertising





Berita Terpopuler

Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks'
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Jero Wacik dan Kumpulan Aset Rp 16 Miliar
Modus Jero Mainkan Anggaran di Kementerian Energi
Putin: Saya Bisa Ambil Kiev dalam 2 Minggu











Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

7 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

9 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

11 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

36 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

37 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

42 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

44 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

45 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

46 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

47 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya