TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang diserahkan ke KPK pada Februari 2012, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengaku memiliki total aset sebesar Rp 11,6 miliar dan US$ 430 ribu (sekitar Rp 5 miliar).
Total asetnya Rp 16 miliar. Jumlah itu naik Rp 3 miliar (dengan kurs US$ 1 sebesar Rp 11.700) dibandingkan dengan laporan yang diserahkan Jero ke KPK pada November 2009. Pada 2009, Jero melaporkan kekayaannya Rp 12,368 miliar dan US$ 50 ribu. (Baca: Pukat UGM: Sektor Energi Jadi Bancakan Politikus).
KPK menetapkan Jero sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Energi pada Rabu, 3 September 2014. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan Jero dijerat dengan pasal pemerasan. Menurut Bambang, Jero diduga memeras dengan menyalahgunakan wewenang sehingga membuat negara merugi Rp 9,9 miliar. Lewat Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Teguh Pamudji, Jero mengaku akan mengikuti proses hukum yang berlaku. (Simak pula: Jero Wacik Resmi Jadi Tersangka)
Berikut rincian harta kekayaan Jero per 1 Februari 2012 seperti yang dilansir dari laman acch.kpk.go.id .
1. Harta Tak Bergerak: Rp 8,2 miliar
- Tanah dan bangunan seluas 1.550 m2 dan 750 m2 di Kabupaten Tangerang: Rp 5 miliar.
- Tanah seluas 169 m2 di Kabupaten Tangerang: Rp 169 juta.
- Tanah seluas 21.050 m2 di Kabupaten Tabanan, Bali: Rp 2,2 miliar.
- Tanah seluas 2.265 m2 di Kota Depok: Rp 849,3 juta.
2. Harta Bergerak: Rp 375 juta
- Mobil merek Mercedes-Benz: Rp 200 juta.
- Mobil merek Nissan Arena: Rp 175 juta.
Harta Bergerak lain: Rp 800 juta
- Logam mulia: Rp 200 juta
- Batu mulia: Rp 100 juta
- Barang antik dan seni: Rp 500 juta
3. Giro dan Kas: Rp 2,3 miliar dan US$ 430 ribu
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita terkait
KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
5 jam lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
9 jam lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaProfil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah
11 jam lalu
PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.
Baca SelengkapnyaSidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini
20 jam lalu
Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.
Baca SelengkapnyaEkuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden
1 hari lalu
Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.
Baca SelengkapnyaKPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
2 hari lalu
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
2 hari lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi
2 hari lalu
Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan
3 hari lalu
Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
3 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca Selengkapnya