Ini Saran Peneliti kepada Jokowi Soal Kenaikan BBM

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 29 Agustus 2014 04:53 WIB

Warga menggunakan jeriken berebut mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di SPBU Lubuk Buaya, Padang, Sumbar, 26 Agustus 2014. ANTARA /Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia, Rully Akbar, menyarankan presiden terpilih Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak di masa pemerintahannya untuk kelancaran program pembangunan.

"Itu pekerjaan rumah terbesar Jokowi. Tapi ia juga harus menyeimbangkannya dengan mengeluarkan gebrakan-gebrakan baru, agar dukungan rakyat padanya tidak merosot tajam," kata Rully ketika dihubungi Tempo, Kamis, 28 Agustus 2014.

Rully mencontohkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menaikkan harga BBM yang ditutupi dengan meluncurkan kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat menengah ke bawah di awal masa pemerintahannya.

"Karena menaikkan harga BBM itu tidak populis, sehingga pemerintahan Jokowi nanti harus menyiasatinya dengan mengeluarkan kebijakan yang populis dan strategis," ujarnya. (Baca: Kajian Perampingan Kabinet Segera Disampaikan)

Secara terpisah, pada Kamis, 28 Agustus 2014, LSI meluncurkan hasil survei yang memaparkan empat ancaman bagi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Pengumpulan data survei dilakukan pada 24-26 Agustus 2014 dengan 1.200 responden dan menggunakan metode multistage random sampling. Empat ancaman itu yakni publik khawatir Jokowi-JK tidak bisa memenuhi janji kampanye secara cepat.

Kedua, publik merasa khawatir Jokowi-JK menjadi lame-duck president atau presiden yang lumpuh karena mayoritas parlemen dikuasai oleh Koalisi Merah Putih. Ketiga, adanya ujian kenaikan harga BBM. Keempat, terlalu banyaknya kompromi politik yang membuat kinerja pemerintahan Jokowi-JK tidak maksimal. (Baca: PKS Tolak Kenaikan Harga BBM)

Soal kebijakan populis yang perlu dikeluarkan Jokowi, Rully tidak menyampaikan secara spesifik. Dia juga menuturkan kebijakan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang bisa dinilai populis tidak bisa dikeluarkan Jokowi pada tahun pertama pemerintahannya.

Ini karena dua program itu tidak tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015.

RIDHO JUN PRASETYO


Berita Terpopuler
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK










Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

5 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

5 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

7 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

8 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

8 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

9 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

9 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

10 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

11 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya