Pemerintah Gagal Lindungi Anak dari Candu Rokok  

Reporter

Rabu, 27 Agustus 2014 05:15 WIB

Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Pengendalian Tembakau (Gempita) melakukan aksi unjukrasa di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis 26 April 2012. TEMPO/Subekti. 20120426.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia, Hery Chariansyah, menilai pemerintah telah gagal melindungi anak-anak Indonesia dari zat adiktif rokok. "Pemerintah saya sebut gagal," kata dia saat jumpa pers di Hotel Sahid Jaya, Selasa, 26 Agustus 2014. (Baca:DPR Minta Ratifikasi Konvensi Tembakau Ditunda)

Menurut dia, kegagalan itu terlihat dari meningkatnya jumlah perokok anak-anak. Berdasarkan data, kata dia, perokok anak usia 10-14 tahun meningkat dari 9,5 persen pada 2001 menjadi 17,5 persen pada 2010. Adapun pada usia 14-19 tahun ada sekitar 12,7 persen perokok. Pada 2010, jumlah ini naik tajam menjadi 20,3 persen. (Baca:Kata Mendag, Ratifikasi Tembakau Belum Waktunya)

Hery mengaku prihatin terhadap meningkatnya perokok anak itu. Apalagi saat ini target pasar industri rokok menyasar kepada anak-anak yang berpotensi menjadi perokok pemula. "Target mereka anak-anak," kata dia. (Baca:Menteri Kesehatan Yakin SBY Akan Teken Konvensi Tembakau)

Oleh karena itu, Hery mendesak pemerintah, terutama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, agar segera melakukan aksesi Kerangka Kerja Pengendalian Produk Tembakau atau FCTC (Frame Work Convention on Tobancco Control) sebelum masa jabatannya berakhir. (Baca:WHO Desak SBY Ratifikasi Pengendalian Tembakau)

Ia berpendapat aksesi FCTC tidak akan mematikan industri rokok atau petani tembakau. Adapun FCTC bertujuan melindungi generasi masa kini dan yang akan datang dari akibat buruk mengkonsumsi rokok ataupun terpapar asapnya. (Baca: Ratifikasi FCTC Terganjal Kementerian Industri)

Padahal, UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa negara dan pemerintah wajib memberikan perlindungan khusus kepada anak dari zat adiktif, termasuk rokok. "Pemerintah harus memberikan jaminan," kata dia.

TRI SUSANTO SETIAWAN

Berita Terpopuler

Lusa, PTUN Akan Jatuhkan Vonis Gugatan Prabowo
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya