Adrianus Meliala Penuhi Panggilan Bareskrim

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 26 Agustus 2014 14:31 WIB

Adrianus Meliala

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala, memenuhi panggilan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Dia dipanggil sebagai saksi atas dugaan fitnah kepada Polri dalam kaitan dengan kasus suap yang melibatkan Ajun Komisaris Besar Murjoko Budoyono, bekas Kepala Sub-Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Jawa Barat.

"Kalau saya mengatakan kepada polisi harus akuntabel, berarti saya harus akuntabel," ucap Adrianus di gedung Bareskrim Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Agustus 2014. Adrianus didampingi komisioner Kompolnas lainnya, M. Nasser.

Adrianus mengatakan ada dua hal yang akan dia sampaikan. Pertama, soal konteks wawancaranya dengan Metro TV. "Kalau kita lihat secara utuh, maka sebetulnya cukup seimbang," ujar kriminolog Universitas Indonesia tersebut. (Baca: Alasan Polisi Bawa Kabur Uang Kawalan Rp 270 Juta)

Yang kedua, Adrianus menyatakan, dalam wawancara tersebut dia justru memberikan apresiasi kepada kepolisian. "Cuma karena diangkat adalah yang lebih negatif, seakan-akan menghina. Kalau yang diangkat positif, berarti memuji, dong," ujar Adrianus.

Dalam wawancara dengan Metro TV, Adrianus menyebutkan Kepolisian RI terkait dengan kasus suap Murjoko. Bahkan Adrianus menyebut Bareskrim Polri sebagai anjungan tunai mandiri, sehingga di badan itu berpotensi terjadi penyimpangan.

Adrianus mengatakan dia berbicara seperti itu karena posisinya sebagai komisioner Kompolnas yang memiliki tugas mengawasi kinerja dan integritas Polri sekaligus mendukung Polri. "Maka, dalam tugas unik itu, cara bercerita saya tidak seperti humas. Agak muter-muter dan agak menghina," ucap Adrianus.

Nasser mengatakan pernyataan Adrianus bahwa Bareskrim mirip dengan anjungan tunai mandiri didasarkan pada pengaduan tertulis dan lisan. Pengaduan ini berasal dari masyarakat dan anggota kepolisian sendiri. "Beliau barangkali menyitir pengaduan-pengaduan itu. Dan itu tertulis, loh," ujar Nasser.

Murjoko dan Ajun Komisaris Polisi Dudung diduga menerima suap sebesar Rp 6,5 miliar dari bandar judi online berinisial AI, DT, dan T. Mereka mendapatkan uang tersebut karena membantu membuka rekening ketiga orang itu yang diblokir Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat pada 2013.

SINGGIH SOARES






Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

13 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

16 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

17 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

18 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

21 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

22 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya