Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Agustus 2014. Pidato tersebut, pidato terakhir SBY sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober 2014. (AP Photo)
TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kompleks parlemen Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014, memukau sejumlah pejabat negara. Salah satu pejabat yang kagum dengan pidato Yudhoyono yang minim mencontek ini adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso.
"Saya terpukau dengan pidato terakhir hari ini, saat Presiden menyampaikan isi hatinya," kata Priyo saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014. Priyo mengaku bangga punya pemimpin sekaliber Yudhyono yang telah menempatkan fondasi, termasuk capaian pemerintahan. Menurut politikus Golkar ini, capaian Indonesia saat ini adalah prestasi, mencakup kerja kolektif, istana, presiden, gedung parlemen
Priyo juga mengaku kagum ketika Yudhoyono menyampaikan pesan kepada presiden terpilih. "Mata saya berkaca-kaca mendengarkannya, beliau seolah pamit," ucap Priyo. Menurut dia, mempraktekkan sistem demokrasi di Indonesia tidak mudah dan Yudhoyono berhasil meletakkan itu.
Kekaguman serupa juga sempat disampaikan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin. Dia terkesan dengan pidato Yudhoyono, terutama terkait permintaan maaf kepada rakyat. "Saya kira itu pidato yang sangat rendah hati," kata Amir.
Ucapan Yudhoyono yang mengatakan siap membantu presiden terpilih untuk transisi juga dinilai Amir menganggumkan. Menurut Amir, belum ada presiden yang dengan rendah hati menawarkan bantuan kepada penerusnya. Langkah ini tak pernah dilakukan oleh presiden sebelum-sebelumnya.
Senada, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi juga mengagumi langkah Presiden Yudhoyono dan pidatonya. Menurut dia, Yudhoyono telah menunjukkan kualitasnya sebagai negarawan dengan terus-menerus mengembangkan sistem yang baik bagi Indonesia. "Saya sampai standing ovation di dalam tadi," kata Nafsiah.