SBY Beberkan Prestasi di Bidang Ekonomi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 15 Agustus 2014 18:10 WIB

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR - DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 15 Agustus 2014. Pidato tersebut, pidato terakhir SBY sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober 2014. (AP Photo)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada beberapa perkembangan positif dalam pembangunan Indonesia selama satu dekade terakhir. Pertama, keberhasilan menjaga kondisi makro ekonomi.

"Kami dapat menjaga stabilitas dan kondisi makro ekonomi yang relatif baik, walaupun bangsa kita terus diterpa cobaan, apakah itu dalam bentuk bencana alam maupun krisis moneter global, utamanya pada tahun 2008," kata SBY saat sidang DPR dan DPD sesi II untuk pembacaan Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: SBY Banggakan Realisasi MP3EI)

SBY melanjutkan, Indonesia juga terus mencetak pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Pada periode 2009-2013, pertumbuhan ekonomi nasional secara rata-rata mencapai 5,9 persen. "Ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang pada kurun waktu yang sama," ujarnya.

Ketiga, kata SBY, utang negara berada dalam situasi yang jauh lebih aman. Menurut SBY, di puncak krisis moneter pada 1998, rasio utang kita terhadap PDB adalah 85 persen. "Dengan susah payah, akhirnya kita berhasil menurunkan rasio utang terhadap PDB kita menjadi sekitar 23 persen," ucap dia. "Ini bukanlah capaian yang boleh diabaikan." (Baca: SBY: PNPM Mandiri dan KUR Angkat Ekonomi Rakyat)

Selain itu, dia melanjutkan, Indonesia juga telah melunasi utang kepada IMF dan melakukannya 4 tahun lebih awal dari jadwal yang telah disepakati. Keempat, kata SBY, Indonesia telah berhasil mencetak sejumlah prestasi ekonomi.

Prestasi itu antara lain, anggaran pembangunan mencapai Rp 1.842,5 triliun atau tertinggi dalam sejarah Indonesia merdeka, cadangan devisa mencapai US$ 110,5 miliar, volume perdagangan mencapai sekitar US$ 400 miliar-tertinggi dalam sejarah, serta nilai investasi, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, mencapai Rp 2.296,6 triliun. (Baca: SBY Klaim Cetak Prestasi Ekonomi Tertinggi)

Kelima, SBY melanjutkan, Indonesia telah menjadi anggota G20. "Ini menandakan bahwa posisi Indonesia dalam peta ekonomi dunia sudah jauh berubah," kata SBY.

PRIHANDOKO

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:

Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

9 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

11 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

11 jam lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

13 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya