TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Indra J. Piliang, mengatakan Golkar menjadi partai penyeimbang sembari menunggu putusan Mahkamah Konstitusi pada 21 Agustus mendatang. "Kami masih menunggu," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 Agustus 2014.
Keputusan Golkar menjadi partai penyeimbang sudah diumumkan oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie, kemarin. Sebagai partai penyeimbang, Golkar mendukung keputusan yang baik dari pemerintah dan mengkritik apabila ada yang perlu dikritik. "Jadi bukan oposisi," katanya. (Baca: Pengurus Daerah Golkar Diancam Tak Desak Munas )
Menurut Indra, selama ini Golkar tidak pernah menjadi partai oposisi dalam pemerintah. "Golkar selalu ada dalam pemerintahan," katanya. Apalagi hasil Musyawarah Nasional 2009 menyatakan Golkar bekerja sama dengan pemerintah. "Jadi harus mematuhi keputusan Munas (2009) sampai munas selanjutnya," katanya.
Lantaran Golkar menjadi partai penyeimbang, Indra menyarankan agar saat presiden dan wakil presiden terpilih telah dilantik, Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar harus melakukan pidato politik. (Baca: Golkar Padang Taati Keputusan Munas di Pekanbaru )
Rakyat dan kader harus tahu mengenai langkah Golkar dalam pemerintahan baru. "Umumkan kalau Golkar itu sebagai penyeimbang di pemerintahan baru," ujar Indra. "Sekalian memberikan ucapan selamat."
Selain itu, menurut Indra, pengertian oposisi harus diluruskan dalam bahasa politik. "Indonesia tidak mengenal adanya oposisi," katanya. Selama ini, dia melanjutkan, ada partai yang mengklaim sebagai oposisi, padahal masuk dalam pemerintahan. Misalnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, "Banyak yang jadi kepala daerah," kata Indra.
ODELIA SINAGA
Berita Terpopuler:
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi