Siapa Salim di Video Ajakan Berjihad di ISIS 2?  

Reporter

Selasa, 12 Agustus 2014 11:44 WIB

Tokoh Agama dan Kepercayaan Tolak ISIS di Indonesia

TEMPO.CO, Malang - Satu lagi video ajakan berjihad bersama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diunggah di YouTube. Pengunggahnya menggunakan nama akun Abu Mujahid. Video berdurasi 4 menit 33 detik yang diunggah pada 27 Juni 2014 ini berjudul Tahridhul Hijrah Wal Jihad. (Baca:Satu Lagi Video Seruan Jihad ISIS Beredar)

Bagian awal video bertuliskan "Tahridhul Hijrah Wal Jihad dari sekelompok Ikhwan Indonesia yang bergabung dalam Daulah Islam raq Wa Syam, Salim Mubarok Attamimi Al Indunusi." Video ini memang menampilkan tokoh yang menyebut dirinya Salim Mubarok Attamimi Al Indonusi. (Baca:Polri Klaim Pendukung ISIS Tak Banyak)

Dalam video itu, Salim tengah duduk di pantai sambil menenteng senjata AK47. Ia diapit dua orang dan satu anak kecil. Siapakah Salim? (Baca:Banser NU Awasi Pendukung ISIS di Malang)

Bekas Amir Binniyah Ansharut Tauhid (JAT), Mochammad Achwan, mengatakan Salim adalah orang yang menggerakkan lima warga Malang untuk bergabung dengan ISIS. “Salim itu juga warga Malang," kata Achwan kepada Tempo, Selasa, 11 Agustus 2014.(Baca:Lima Warga Malang Angkat Senjata Bergabung ISIS)

Achwan menjelaskan Salim pula yang menggerakkan Muhammad Romly untuk mendeklarasikan Ansharul Khilafah Jawa Timur pada 20 Juli 2014. Ansharul Khilafah mendukung Abu Bakar Al Bagdadi pimpinan ISIS. (Baca:Beredar Majalah ISIS Berhadiah Voucher Ayam Goreng)

Menurut Achwan, Salim merupakan keturunan warga negara Yaman yang lama bermukim di Pasuruan. Bahkan, ia sering menggelar kelompok pengajian di Malang. Jika tak bisa berjihad, kata Achwan, Salim meminta dukungan dan doa pada Ansharul Khilafah. (Baca:Puluhan Warga Indonesia Berjihad ke Suriah)

Juru bicara Ansharul Khilafah, Muhammad Romly, mengaku telah melihat video tersebut. Namun, ia mengaku tak kenal secara pribadi dengan Salim. "Saya masih bingung, apakah ini Ustadz Salim di Jagalan atau Kedungkandang," kata Romly.(Baca:Deklarasi ISIS di Malang, Bupati:Tidak Kecolongan)

Aktivitas Ansharul Khilafah, kata Romly, tak ada kaitannya dengan seruan Salim. Menurut dia, deklarasi Ansharul Khilafah tercetus saat bertemu dengan sejumlah orang di sebuah masjid di Surabaya. Mereka menyerukan dukungan terhadap Daulah Khilafah Islamiyah. Gagasan secara spontan tersebut ditindaklanjuti dengan deklarasi di Malang. (Baca:Akui Pembaiatan, Ansharul Khilafah Bantah Pro-ISIS)

"Kami menamakan forum Ansharul Khilafah, artinya pendukung Khilafah," katanya. Dukungan tersebut juga berkaitan dengan agresi miliiter Israel yang membombardir Palastina. Sedangkan aksi kekerasan yang dilakukan Israel justru didukung Amerika dan sekutunya.

EKO WIDIANTO

Terpopuler
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

18 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

38 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

38 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

47 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

48 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

50 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

50 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

50 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

50 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

51 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya