Golkar Sulsel Tolak Munas Dipercepat

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 10 Agustus 2014 16:52 WIB

Kandidat ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie dan Dewan Penasehat, Akbar Tanjung serta Theo L. Sambuaga di Hotel Lambersa, Pekanbaru, Riau, Selasa (6/10). Aburizal menanggapi pernyataan Jusuf Kalla yang mendukung kandidat lain. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Makassar - Dewan Pimpinan Daerah Golkar Provinsi Sulawesi Selatan menolak percepatan musyawarah nasional untuk menggulingkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin ini.

"Golkar Sulawesi Selatan tidak ingin mengusulkan munas dipercepat seperti yang diharapkan elite Golkar lainnya," kata Wakil Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan Arfandi Idris ketika dihubungi, Sabtu, 9 Agustus 2014.

Menurutnya, Golkar Sulawesi Selatan tetap mengikuti mekanisme, yakni masa akhir jabatan Ical-sapaan Aburizal Bakrie-hingga Oktober 2015 mendatang. "Kami ikut aturan. Setelah berakhir masa jabatan Pak Ical baru bisa dilakukan," jelasnya.

Arfandi juga mengaku belum mendapat informasi jika Agung Laksono (Wakil Ketua DPP Golkar) telah dipecat oleh partai ini. "Ah itu isu tidak benar. Belum ada pemecatan," katanya.

Desakan munas dipercepat telah menggelinding disejumlah elite partai Golkar setelah partai ini gagal dalam pemilihan presiden.

Dalam pemilu presiden 2014, Golkar bersama enam parpol lain, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PBB, dan PAN mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berbeda dengan Arfandi, Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh justru mendesak agar munas Golkar dipercepat. " (Munas) tahun ini sudah harus dilakukan. Langkah ini dilakukan untuk menyelamatkan partai," ujar dia.

Anwar menjelaskan sesuai AD/RT partainya, munas bisa dipercepat apabila dua per tiga ketua DPD di 33 propinsi menyetujuinya sehingga tidak perlu lagi menunggu tahun 2015 sesuai kesepakatan yang dibuat pada munas 2009. "Agustus atau September sudah harus dilakukan," katanya.

Menurut Anwar, tidak ada alasan munas tidak dipercepat. Faktanya Golkar tak mampu ikut andil terlalu banyak pada pilpres tahun ini sehingga tak ditemukan alasan yang mengharuskan munas digelar pada tahun 2015.

"Partai ini sudah gagal. Baik pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Padahal kita sudah mendeklarasikan ketua umum Aburizal Bakrie menjadi presiden sejak 2012. Toh, kenyataannya kita gagal. Ujung-ujungnya menjadi juru kampanye partai lain," ucap Anwar.

Menurutnya, untuk memilih calon pemimpin yang baru, munas harus dipercepat agar partai berlambang pohon beringin ini dapat berkiprah dan tetap memegang peran untuk kemajuan bangsa ini.

"Tidak ada alasan untuk tidak dipercepat. Partai ini sudah tidak sehat lagi. Mestinya kader dipersatukan, ini malah dipecat," jelasnya.

Anwar berpesan, jika munas jadi digelar tahun ini, ia menginginkan seluruh DPD dan DPP membuat aklamasi yang isinya tidak ada lagi calon ketua umum yang gagal terpilih dalam munas itu membentuk partai baru. Karena jika itu dilakukan partai ini akan tergerus. "Saya contohkan Pak Surya Paloh yang merupakan kader Golkar mendirikan Partai NasDem. Begitu pun dengan Wiranto mendirikan Hanura," katanya.

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI

Berita terkait

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

40 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

40 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

46 hari lalu

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

49 hari lalu

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

Tanggapan Bahlil Lahadalia soal dirinya yang disebut masuk bursa caketum Golkar.

Baca Selengkapnya

Dito Ariotedjo Bilang Airlangga Bisa Aklamasi Jadi Ketua Umum Golkar

57 hari lalu

Dito Ariotedjo Bilang Airlangga Bisa Aklamasi Jadi Ketua Umum Golkar

Politikus Golkar Dito Ariotedjo mengklaim para anggota di daerah mengapresiasi kinerja Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jawab Isu Jadi Ketum Golkar, Jokowi: Saya Sementara Ini Ketua Indonesia

58 hari lalu

Jawab Isu Jadi Ketum Golkar, Jokowi: Saya Sementara Ini Ketua Indonesia

Jokowi berseloroh jika saat ini dia jadi Ketua Indonesia saat ditanya peluang menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Munas Golkar Tetap Desember: yang Maju Musim Panen

18 Maret 2024

Airlangga Sebut Munas Golkar Tetap Desember: yang Maju Musim Panen

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Musyawarah Nasional (Munas) partainya pada tahun ini akan tetap digelar Desember.

Baca Selengkapnya

MKGR Yakin Jokowi dan Gibran Tak Mungkin Acak-acak Urusan Pencalonan Ketum Golkar

18 Maret 2024

MKGR Yakin Jokowi dan Gibran Tak Mungkin Acak-acak Urusan Pencalonan Ketum Golkar

Adies Kadir mengklaim, Airlangga memiliki hubungan yang dekat dengan Jokowi. Selalu melaksanakan tugas-tugas sebagai menteri dengan baik.

Baca Selengkapnya

MKGR Serahkan Penetapan Jadwal Munas Golkar ke Airlangga

18 Maret 2024

MKGR Serahkan Penetapan Jadwal Munas Golkar ke Airlangga

Dia menegaskan MKGR juga mendukung Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk periode ketiga 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Bilang Dukungan DPD ke Airlangga Jadi Ketum Lagi Bukan karena Tekanan

17 Maret 2024

Politikus Golkar Bilang Dukungan DPD ke Airlangga Jadi Ketum Lagi Bukan karena Tekanan

Dalam kesempatan itu, mereka juga sempat meneriakkan "Airlangga aklamasi" sebanyak tiga kali sebelum konferensi pers dimulai.

Baca Selengkapnya