TEMPO.CO, Surabaya - Seekor komodo koleksi Kebun Binatang Surabaya ditemukan mati di kandangnya, Kamis, 7 Agustus 2014. Komodo jantan itu diduga mengalami gangguan saluran pencernaan.
"Kemungkinan mati pada pukul 04.00 dan baru ditemukan pukul 06.00 di kandangnya oleh keeper," kata Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya drh Liang Kaspe kepada wartawan, Kamis, 7 Agustus 2014. (Baca: Diduga Sinusitis, Seekor Komodo Mati di KBS)
Menurut Liang, komodo tersebut masih makan pada 5 Agustus 2014. Untuk komodo dewasa, jadwal makan dilakukan setiap tanggal 5 dan 20. Sedangkan untuk komodo anakan, jadwal makan dilakukan seminggu dua kali, Rabu dan Sabtu. (Baca: Lagi, Ketua PKBSI Tak Penuhi Panggilan Polisi)
Hasil otopsi menunjukkan adanya gangguan saluran pencernaan karena terdapat bintik-bintik merah di dinding usus dan lambung. Selain itu, ada sisa tulang di lambungnya dan sisa daging yang sudah berupa cairan di usus. "Tapi untuk tepatnya masih diperiksa laboratorium," kata Liang. (Baca: Direksi Kebun Binatang Surabaya Pecah)
Diakui Liang, komodo jantan itu juga mengalami bekas luka pada tubuh bagian luar. Namun, kata Liang, hal itu lumrah karena komodo memang sering berkelahi. Apalagi sekarang ini musim kawin dan beberapa komodo sudah bertelur. "Komodo jantan yang mati juga pernah jadi bapak tiga kali," ujarnya. (Baca: Banyak Satwa Mati, KBS Dituding Salah Kelola)
Ditanya soal kelebihan kapasitas, Liang pun menampiknya. Sebab, meski jumlahnya mencapai 72 ekor, komodo-komodo itu tidak dikumpulkan di satu tempat. Mereka dikelompokkan berdasarkan umur. Saat ini, dari 72 ekor yang tersisa, 7 di antaranya berkelamin jantan, 6 ekor betina, dan 59 ekor anakan yang belum diketahui jenis kelaminnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Topik terhangat:
Arus Mudik 2014 | MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Ancaman ISIS
Berita terpopuler lainnya:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
Berita terkait
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan
20 Juni 2021
Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.
Baca SelengkapnyaDelapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19
16 Februari 2021
Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.
Baca SelengkapnyaHari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi
27 Juli 2020
Pengunjung Kebun Binatang Surabaya yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius akan diminta menuju ruang pelayanan kesehatan
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam
26 Juni 2020
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih mematangkan prosedur protokol kesehatan di Kebun Binatang Surabaya.
Baca SelengkapnyaRisma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo
31 Juli 2019
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama Dumbo pada bayi gajah Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Surabaya.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres
19 Juni 2018
Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.
Baca SelengkapnyaPenumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat
19 Juni 2018
PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.
Baca SelengkapnyaPengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah
19 Juni 2018
Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan
18 Juni 2018
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang
1 Desember 2017
Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.
Baca Selengkapnya