Jokowi-Kalla Dituntut Bangun Kabinet Anti-Liberal  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 4 Agustus 2014 20:00 WIB

Presiden terpilih Jokowi bersama ibundanya Sudjiatmi Notomihardjo (kedua kiri) berfoto bersama warga saat open house di kediamannya, Sumber, Solo, 29 Juli 2014. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa lembaga swadaya masyarakat menuntut pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, konsisten menjalankan visi-misi ekonomi mereka yang berlandaskan Pancasila dan Trisakti. Keduanya pun dituntut menunjuk tokoh yang pro-ekonomi kerakyatan untuk duduk dalam kabinet pemerintahan mendatang.

"Bukan malah menunjuk individu-individu yang bermazhab liberal, seperti Mafia Berkeley," ujar Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti dalam diskusi Kemandirian Bangsa di Restoran Dapur Selera, Jakarta Selatan, Senin, 4 Agustus 2014. Dia menyebutkan beberapa nama sebagai contoh, yakni Sri Adiningsih, Didik Junaidi Rachbini, Sri Mulyani, dan Gita Wirjawan.

Ray mengatakan kementerian bidang perekonomian harus diisi orang yang menjunjung tinggi kepentingan nasional. "Juga harus berani mengoreksi kebijakan keliru di masa lalu," ujarnya. Artinya, kata dia, orang-orang yang akan mengisi kabinet nantinya bukan berasal dari kabinet yang lama. (Baca: Jokowi Jangan Tiru Kabinet SBY)

Selain itu, Ray beranggapan, Jokowi-Kalla juga tak boleh memasukkan anggota partai politik dalam kabinet perekonomian. Menurut dia, anggota partai berpotensi hanya akan menjadi "pemerah" di kementerian yang dipimpinnya.

Ketua Koalisi Anti-Utang, Dani Setiawan, menganggap penerapan Pancasila dan Trisakti dalam visi-misi ekonomi harus diikuti beberapa hal. "Antara lain antikapital, antiliberalisme, anti-ketergantungan impor, dan anti-utang," kata Dani di tempat yang sama. Menurut dia, ideologi Pancasila dan Trisakti otomatis membawa roh untuk menyejahterakan rakyat.

"Esensinya, bagaimana menempatkan rakyat sebagai sumber kedaulatan dalam pembangunan ekonomi," kata Dani. (Baca: Begini Tugas Tim Transisi Jokowi)

Karena itu, Dani mengatakan, Jokowi-Kalla jangan sampai memilih orang yang hanya akan menjadikan kementerian sebagai sapi perah bagi pihak asing untuk duduk di kabinet mereka. Sebaliknya, dia melanjutkan, sosok menteri yang dipilih harus sepandangan dengan visi-misi Pancasila dan Trisakti.

AMRI MAHBUB

Terpopuler



ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Sekjen PBB Frustasi Hadapi Israel-Hamas
Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN






Advertising
Advertising

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.

Baca Selengkapnya

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya