TEMPO Interaktif, Helsinki: Delegasi Gerakan Aceh Merdeka mengakui, pembicaraan damai putaran ketiga dengan pemerintah Indonesia berlangsung konstruktif. Namun, mereka mengaku tidak senang dengan kehadiran pasukan baru TNI yang dikirimkan ke Nanggroe Aceh Darussalam."Kemarin (Kamis), kami telah berbicara langsung dengan delegasi Indonesia. Semua berlangsung sangat konstruktif. Kami berdiskusi secara terbuka dan bersahabat, dan saya kira kami akan menghasilkan kesepakatan," kata juru bicara GAM Bachtiar Abdullah sebelum pembicaraan hari keempat di Helsinki, Jumat (15/4).Ia menjelaskan, kesepakatan yang saling menguntungkan sedang dinegosiasikan. Namun, kata dia, perjanjian akhir belum bisa dicapai. Kendati begitu, Bachtiar menyatakan, delegasi GAM sangat terganggu dengan keputusan TNI untuk mengirimkan 3.000 personel baru ke Aceh. "Ini akan membuat para korban tsunami semakin tertekan," tuturnya. "Problemnya adalah, ketika pasukan datang, mereka tidak akan pernah pergi."Pemerintah juga mengaku optimistis, perundingan putaran ketiga dengan GAM ini akan mengalami kemajuan. Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta mengatakan, kedua pihak sedang berupaya menyamakan persepsi antara konsep otonomi khusus dan pemerintahan sendiri usulan GAM. AFP/Budi S