TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Kesehatan dan Tenaga Kerja DPR, Ribka Tjiptaning, berniat menjadi menteri kesehatan dalam kabinet Jokowi-JK. Tapi, dia belum mendapat jawaban dari Jokowi-JK soal kemungkinan menjadi menteri.
"Jokowi dan JK belum mau berkomentar tentang susunan kabinet," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini kepada Tempo seusai acara silaturahmi relawan Jokowi, Pos Pejuang Rakyat (Pospera), Selasa, 29 Juli 2014. (Baca di sini: Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK Mulai Beredar)
Ribka menyatakan ingin mendengar pandangan masyarakat soal kemungkinan dia menggantikan posisi yang bakal ditinggalkan Nafsiah Mboi. Musababnya, kata Ribka, elite politik tak mungkin masuk kabinet jika tak didukung masyarakat. "Saya ingin mendengar apa kata rakyat sebelum maju ke level yang lebih tinggi. Kalau cocok, saya lanjutkan," katanya. (Baca: Jokowi Sanggah Partai Dapat 20 Persen Menteri)
Anggota DPR dua periode ini mengklaim memiliki banyak pengalaman dalam menangani masalah rakyat kecil. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini juga mengklaim biasa turun langsung untuk mengatasi kendala birokrasi rumah sakit yang merugikan rakyat. "Rakyat dapat mengadu kepada saya, saya bantu sebisa kemampuan dan porsi saya sebagai anggota dewan," kata Ribka.
Pun Ribka berpromisi tak hanya cocok menjadi menteri kesehatan. Dia juga merasa cocok menjadi menteri tenaga kerja dan transmigrasi. Tapi, dia menyatakan urusan kabinet tetap menjadi hak Jokowi-JK. "Biarlah rakyat yang menilai kinerja saya selama ini. Jika memang menurut mereka saya pantas, kenapa tidak," kata Ribka.
