TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan jumlah korban tewas kecelakaan kapal penyeberangan Berkat Bersaudara bertambah. "Dua belas orang meninggal, 6 orang masih dicari, dan 15 sepeda motor hilang," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata dalam keterangan resmi, Selasa malam, 29 Juli 2014.
Dalam peristiwa tersebut, 42 orang ditemukan selamat. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyebut ada sepuluh orang korban jiwa dan delapan lainnya masih dalam pencarian.
Kapal penyeberangan ini tenggelam di antara Dolok, Kuala Kapuas , dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. "Kapal mengangkut 60 penumpang dan 15 sepeda motor," ujar Barata.
Kapal memiliki kapasitas 4 gross tonnage (GT) dan bukan merupakan kapal feri. Kapal tenggelam pagi tadi pukul 08.45 Wita, setelah berangkat dari Kampung Panamas menuju Dolok, Kuala Kapuas, yang berjarak 700 meter.
Menurut Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kuala Kapuas Wahyudi, kapal tenggelam lantaran kelebihan penumpang. Kementerian Perhubungan mengatakan saat ini Unit Penyelenggara Pelabuhan Kuala Kapuas sudah menarik kapal tersebut merapat ke kampung Kapuas.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.