TEMPO.CO, Jakarta - Para pengguna Twitter, atau yang biasa disebut tweeps, mengutarakan keresahan mereka dengan portal berita palsu yang banyak beredar di media sosial. Beberapa situs palsu yang mencatut portal asli antara lain www.tempo.co yang dicatut menjadi www.tempo.com--news.com, serta Kompas.com yang dicatut menjadi Kompas.com--news.com.
Salah satu pengguna Twitter, @Adi_Drive, berkicau, "Temans banyak situs berita palsu!! Jgn terkecoh. Ini salah satunya.. www.liputan6.com--news.com," cuitnya seperti yang dikutip Tempo, Selasa, 29 Juli 2014. Adapun akun @si_cinin menuliskan kewaspadaannya, "Gila..gila.. Sekarang bikin situs palsu kayak gini www.tempo.com--news.com." (Baca: Pembaca Diminta Laporkan PortalBeritaPalsu)
Lalu ada juga akun @DindaDL yang mencuit, "Di tiap page ada aja nama media yg diseret: www.kompas.com--news.com www.inilah.com--news.com , yg gak melek media asal nelen aja."
Sutradara Joko Anwar juga tidak ketinggalan mengingatkan kepada 600 ribu lebih pengikutnya di Twitter untuk waspada dengan portal palsu. "Situs-situs berita palsu itu pakai --news.com di alamatnya. Contoh: www.detik.com--news.com dan mungkin juga alamat lain," kicaunya.(Baca: Awas, 7 Situs Berita Indonesia Dipalsukan)
Tweeps juga menginginkan tindakan tegas dari Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring terhadap website tersebut. "MENKOMINFO @tifsembiring hrs tegas terhadap situs2 palsu seperti www.liputan6.com--news.com," cuit akun @arya_teja.
Sebelumnya beberapa situs berita online Indonesia dipalsukan dan diisi dengan berita fiktif. Situs yang dipalsukan antara lain Kompas.com, Antaranews.com, Detik.com,Tempo.co, Tribunnews.com, dan Inilah.com. (Baca: Pemalsuan Situs Berita Termasuk Tindak Kriminal)
Situs berita palsu ini menggunakan URL tambahan berupa "--news.com". Misalnya, Tempo.co dipalsukan menjadi Tempo.com--news.com, begitu juga dengan Liputan6.com menjadi Liputan6.com--news.com. Semua berita palsu yang ditampilkan situs-situs tersebut berisi soal hasil pemilu presiden. INDRI MAULIDAR