Jokowi-JK Menang, Munas Golkar Lebih Dinamis  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 9 Juli 2014 16:47 WIB

Jusuf Kalla bersama Istri menunjukan surat suara di tempat pemungutan suara, Dharmawangsa, Jakarta, 9 Juli 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Golkar mengatakan kemenangan pasangan nomor urut dua akan mempengaruhi musyawarah nasional partai berlambang beringin ini. Dia juga tak menutup kemungkinan bila akhirnya nanti Golkar akan bergabung di koalisi partai yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Politik itu sangat dinamis dengan kondisi yang ada," kata Kalla ketika ditemui di kediaman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Rabu, 9 Juli 2014. Kalla membantah akan mendukung salah satu calon ketua umum di musyawarah nasional. (Baca: Menang Hitung Cepat, Kalla Janji Amanah)

Politikus Golkar yang juga peraih suara terbanyak di partai saat pemilihan legislator, Nusron Wahid, mengatakan setelah kemenangan Jokowi-JK memang akan ada konsolidasi di Golkar. Dia mengatakan Golkar tak biasa menjadi partai oposisi sehingga pasti akan merapat ke pihak yang menang. (Baca: Jusuf Kalla Yakin Sejak Awal Menangi Pilpres)

"Saya yakin sekali, orang Golkar tak punya daya tahan," ujar Nusron. Setelah pemilihan presiden, Nusron berharap situasi di Golkar menjadi kondusif sehingga bisa melaksanakan menata kembali Golkar yang sempat terbelah.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani menolak untuk menanggapi isu perpecahan di Golkar. "Itu urusan rumah tangga partai lain, kami tak ingin turut campur," ujar dia. Namun, kata Puan, PDI Perjuangan membuka peluang untuk duduk bersama agar parlemen lebih kondusif. (Baca: Seusai Mencoblos, Jusuf Kalla ke Rumah Megawati)

Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sudah menandatangani surat pemecatan tiga kader, yakni Nusron Wahid, Agus Gumiwang, dan Poempida Hidayatullah. Ketiga nama itu saat ini masih tercatat sebagai anggota DPR dari Fraksi Golkar. Nusron dan Agus Gumiwang bahkan sudah tercatat kembali terpilih sebagai anggota DPR untuk periode 2014-2019. Ketiganya juga diketahui pendukung pasangan Jokowi-JK.

Berdasarkan peraturan internal Golkar, Nusron sendiri seharusnya otomatis dipromosikan sebagai pimpinan DPR RI karena memperoleh suara terbanyak. Di pemilu legislatif 9 April kemarin, Nusron Wahid memperoleh angka tertinggi di Golkar dengan 243.021 suara.

SUNDARI

Terpopuler
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Riset Nomura Prediksi Jokowi Ungguli Prabowo
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Kiai Laporkan Dugaan Pemalsuan Dukungan ke Jokowi
Arkeolog Ungkap Grafiti Erotis Tertua di Dunia
Nokia Lumia Bakal Gunakan Android?

SHARE:
Facebook | Twitter


Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

1 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

5 hari lalu

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam PLO. Ini profil kedua kelompok itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

7 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

9 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

17 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

20 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

21 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

23 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

24 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya