Sinabung Erupsi, Kerugian Ditaksir Rp 3 Miliar  

Reporter

Sabtu, 5 Juli 2014 12:26 WIB

Suasana belajar di pengungsian KWK Brastagi, Karo, Sumatra Utara, (15/2). Anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung belajar dibimbing relawan mahasiswa Universitas Sumatera Utara. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan pemerintah menaksir kerugian akibat erupsi lanjutan Gunung Sinabung sekitar Rp 3 miliar. "Kerugian tersebut nantinya akan diganti dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah disiapkan," kata Ali Ghufron saat ditemui seusai menghadiri rapat koordinasi terkait dengan bencana Sinabung di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Kamis sore, 3 Juli 2014.

Ali Ghufron juga mengatakan pemerintah sudah berkoordinasi baik dengan pejabat daerah setempat untuk mendistribusikan bantuan kepada korban pengungsi Sinabung. "Karena kerusakan yang terjadi lebih ringan dari erupsi sebelumnya, saat ini pemerintah setempat telah menanganinya," kata Ali Ghufron. (Baca: Ancaman Letusan Sinabung Belum Hilang)

Terkait dengan distribusi obat-obatan dan makanan, Ali Ghufron mengatakan institusinya telah menghubungi dinas kesehatan daerah setempat untuk turun langsung ke tempat pengungsian. "Menurut laporan yang didapat, semua korban erupsi telah mendapat distribusi obat dan makanan," ujarnya.

Gunung Sinabung yang berstatus Siaga (level III) kembali meletus pada Ahad, 29 Juni 2014, pukul 19.29 WIB. Tinggi kolom letusan 4.000 meter, dan luncuran awan panas 4.500 meter ke arah tenggara.

Hujan abu mengarah ke Desa Sigarang-Garang dan Desa Sukanalu. Hingga saat ini jumlah pengungsi 14.382 jiwa (4.475 KK), terdiri dari 13.170 jiwa (4.105 KK) di 28 titik penampungan, dan 1.212 jiwa (370 KK) di hunian sementara/rumah sewa.

Pemerintah memberikan uang sewa rumah kepada pengungsi yang direncanakan untuk direlokasi nantinya. Perbaikan rumah warga yang sudah diperbolehkan pulang dilakukan melalui Karya Bhakti bersama warga desa memperbaiki atap rumah yang rusak

Saat ini, program ini telah memperbaiki 258 unit rumah di Desa Sukanalu, 91 unit rumah di Desa Selandi Lama, 205 unit rumah di Desa Sigarang-garang, 113 unit rumah di Desa Kebayakan, 152 unit rumah di Desa Kutarakyat, dan 100 unit rumah di Desa Kutagugung.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita lainnya:
Dua Penggagas Obor Rakyat Jadi Tersangka
Spanduk Prabowo Sepanjang 3,5 Kilometer Melanggar
Korban Penculikan Buat Surat Terbuka untuk Jokowi

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya