TEMPO.CO, Bandung - Calon presiden Joko Widodo menilai kampanye hitam sudah di luar batas kewajaran. Ini tejadi karena penegakan hukum tidak berjalan. "Tidak ada penekan hukum yang berani, kelihatannya seperti ada pembiaran, sehingga berbagai pelanggaran kampanye diteruskan, yang lainnya ngikut terus dan didiamkan," katanya di depan awak media di Hotel Holiday Inn Bandung, Kamis, 3 Juli 2014.
Menurut Jokowi, keadaan ini bisa dicegah jika aparat penegak hukum tegas. Pelaku pelanggaran hukum harus diambil tanpa takut terhadap tekanan dari partai politik. "Kalau penegakan hukum tegas dilaksanakan, nggak akan seperti itu," kata Jokowi.
Jokowi menantang, jika pendukungnya melakukan pelanggaran hukum, kepolisian diminta memprosesnya. "Nggak usah mikir, tegakkan saja. Orangnya Jokowi-JK, ambil saja. Tegakkan hukum. Kalau ndak, yang lain ngikuti," katanya.
Dia meminta aparat penegak hukum tidak takut. "Kalau berani (tegas), itu saya jamin semua akan mikir seribu kali untuk mencoba melakukan hal-hal yang tidak baik," ucap Jokowi.
Calon wakil presiden Jusuf Kalla yang hadir di hotel itu turut berkomentar. "Kita ingin suatu hasil yang baik. Hasil yang baik biasanya bisa dihasilkan oleh proses yang baik. Tidak mungkin mendapatkan hasil pemilu yang baik tanpa proses yang baik," kata Kalla.
Kalla memuji langkah polisi yang mulai menelisik kasus tabloid Obor Rakyat. "Kita berterima kasih bahwa ada fitnah dan black campaign yang sudah mulai ditangani polisi, seperti Obor Rakyat. Tanpa itu, prosesnya akan lebih jelek lagi," katanya.
Menurut dia, akan jauh lebih baik lagi kalau polisi bisa menuntaskan kasus tersebut sebelum 9 Juli. "Toh, ada buktinya, dan dicetak di Bandung," ujar Kalla.
Kalla mengatakan proses pemilu yang jelek akan berakibat panjang. Dia berharap hasil pemilu ini dapat diterima semua pihak. Pemimpin yang legal adalah pemimpin yang diperoleh dari hasil yang bersih. "Itulah yang kami harapkan," ujarnya.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Trik SBY Agar Tak Kena Tilang Polisi
Newmont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase
Diminta Pilih Nomor Satu, Maher Zain Pilih Senyuman
Di Film Baru, Cameron Diaz Beradegan Telanjang
Aurel Hermansyah Makin Cantik dengan Wajah Tirus
Berita terkait
Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?
5 jam lalu
Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaRespons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
5 jam lalu
Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi
5 jam lalu
Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014
5 jam lalu
Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024
6 jam lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaDahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY
6 jam lalu
Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo
6 jam lalu
Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
7 jam lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
9 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
10 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca Selengkapnya