Pakar Militer : TNI Enggan Mengikuti Perubahan Zaman

Reporter

Editor

Jumat, 1 April 2005 02:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Strategi pertahanan Nasional Indonesia ternyata masih didominasi paradigma Pertahanan tradisional yang masih berfokus pada matra darat. Pengamat politik dan pertahanan dari Centre of Strategic International Studies (CSIS), Edy Prasetyono, menyayangkan fokus seperti itu. "Indonesia harus mengubah cara berfikir,"kata Edy dalam seminar Maritime Survaillance di Excecutive Persada Club Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (31/3).Menurutnya rencana Angkatan Darat melakukan penambahan Komando Teritorial (Koter) di sejumlah daerah semakin menunjukkan TNI enggan melakukan perubahan diri mengikuti arus perubahan zaman yang tidak mungkin lagi melakukan peperangan dengan media daratan. "Hampir semua masalah dan ancaman keamanan baik tradisional dan non tradisional berhasil mengekploitasi wilayah air dan udara terbuka, dan wilayah darat yang tersebar yang tidak mampu dikontrol oleh Indonesia,"ujar Edy.Karenanya, tak dapat dihindari oleh perencana strategi dan operasi militer di Indonesia bahwa tanggungjawab untuk mempertahankan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan sangat krusial. Dalam Seminar Air Power Club Indonesia (APCI) bertema "Pembentukan Joint Maritime Surveillance untuk Kepentingan Nasional" Edy menyampaikan pentingnya peran Maritime surveillance sebagai salah satu aspek kekuatan pertahanan minimum yang harus dimiliki Indonesia. "Karena lingkungan geostrategis dan keamanan baru berbasis maritim,"ujarnya.Pengamanan laut dan udara, menurut Edy, merupakan aspek penting untuk melindungi aset-aset strategis. Karena setiap tahun Indonesia mengalami kerugian sebesar puluhan Milyar dollar karena lemahnya pengawasan laut dan udara.Menurut Panglima Komando Operasi Udara II, Marsekal Muda TNI I Gusti Made Oka, perairan Indonesia sering terjadi illegal fishing. Akibatnya, rata-rata negara dirugikan empat sampai lima milyar dollar pertahun, setiap tahunnya sekitar 3.180 kapal nelayan asing beroperasi secara illegal di perairan Indonesia, penyelundupan kayu berkisar Rp 6,6 triliun pertahun. "Belum lagi pencemaran laut yang mencapai sepanjang 167.000 km,"kata Oka. Dari hasil kajian sementara TNI AL ditemukan 92 pulau-pulau kecil dan sekaligus menjadi titik terluar wilayah negara RI. 67 pulau diantaranya berbatasan langsung dengan negara tetangga, 28 pulau berpenduduk dan 39 belum berpenduduk. "12 diantaranya diperkirakan dapat menjadi sumber konflik dengan negara-negara tetanggga karena klaim pemilikan,"katanya. Melihat data-data tersebut Indonesia jelas-jelas dirugikan sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk menyelamatkan kekayaan laut agar bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. "(Namun sayang) upaya (pengamanan laut) selama ini belum mencapai sasaran yang diharapkan,"kata Oka.Agus Supriyanto

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Polri Duga Pelaku Penipuan terhadap Jessica Iskandar Kabur ke 3 Negara

22 November 2023

Polri Duga Pelaku Penipuan terhadap Jessica Iskandar Kabur ke 3 Negara

Pelaku penipuan terhadap Jessica Iskandar itu ditangkap setelah jadi buronan 1,5 tahun.

Baca Selengkapnya

Kabareskrim Sebut Cara Kerja Sindikat Kasus Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Sangat Rapi

12 September 2023

Kabareskrim Sebut Cara Kerja Sindikat Kasus Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama Sangat Rapi

Kabareskrim Polri, Wahyu Widada, menyampaikan total penyitaan terhadap barang bukti narkotika dalam kasus ini sebanyak 10.2 ton sabu.

Baca Selengkapnya

RI dan 6 Negara ASEAN Tandatangani MoU di AMMTC ke-17 Labuan Bajo

22 Agustus 2023

RI dan 6 Negara ASEAN Tandatangani MoU di AMMTC ke-17 Labuan Bajo

Kapolri mengatakan negara-negara di kawasan ASEAN menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara yang tidak mengenal batas negara.

Baca Selengkapnya

Polri Teken Kerja Sama Penanggulangan Kejahatan Transnasional dengan 6 Negara ASEAN

21 Agustus 2023

Polri Teken Kerja Sama Penanggulangan Kejahatan Transnasional dengan 6 Negara ASEAN

Polri menandatangani 6 nota kesepahaman dengan kepolisian negara ASEAN dalam penanggulangan kejahatan transnasional di kawasan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

27 Juli 2022

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

13 April 2022

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Lintas Negara yang Ditangani Interpol, Termasuk Kasus Korupsi

22 November 2021

Kejahatan Lintas Negara yang Ditangani Interpol, Termasuk Kasus Korupsi

Interpol memasukkan Harun Masiku ke dalam daftar red notice sejak 30 Juli. Korupsi salah satu yang ditangani Interpol.

Baca Selengkapnya

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

6 Juni 2021

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

17 Juli 2020

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

Modus operandi pembajakan kapal di Selat Singapura di antaranya target pembajak biasanya kapal tanker curah.

Baca Selengkapnya