Kabut Asap, Udara Riau Mulai Tidak Sehat

Reporter

Kamis, 26 Juni 2014 16:57 WIB

dok. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Riau - Kepala Divisi Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional Agus Wibowo menyebutkan beberapa daerah di Riau mulai diselimuti kabut asap. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di dua wilayah sempat berada dalam level tidak sehat pada Rabu, 25 Juni 2014. “Dua wilayah itu yakni Bangko dan Dumai,” ujar Agus, Kamis, 26 Juni 2014.

Pencemaran udara akibat asap berangsur normal menjelang sore hari. Pada pukul 07.00, ISPU di Dumai menunjukkan angka tidak sehat 168 Psi. Kemudian berangsur membaik pada pukul 13.00 dalam kondisi sedang. Sedangkan di Bangka, ISPU sempat berada pada 113 Psi atau tidak sehat, kemudian berangsur membaik pada pukul 15.00 menjadi 33 Psi atau sehat. Namun kabut asap masih menyelimuti Dumai yang mengakibatkan jarak pandang menurun mencapai 3 kilometer. Sedangkan untuk wilayah Pekanbaru masih normal 7 kilometer.

Menurut Agus, berdasarkan pantauan satelit Tera dan Aqua, terpantau 99 titik panas (hotspot) di Sumatera, sebanyak 73 hotspot berada di Riau. Jumlah ini cenderung menurun dari hari sebelumnya yang mencapai 366 hotspot. Penyebaran hotspot hampir terdapat di seluruh kabupaten/kota, yakni Bengkalis 14 hotspot, Dumai 20, Rokan Hilir 34 hotspot, Rokan Hulu 2 hotspot, dan Kuantan Singingi 1 hotspot. “Tingkat kepercayaan mencapai 70 persen atau 37 hotspot.”

Cuaca Riau diperkirakan cerah berawan dengan potensi hujan ringan di bagian barat dan selatan. Namun masih bersifat lokal. Kabut asap akibat kebakaran lahan di Riau mulai menyebar sampai ke Malaysia. “Tapi masih tipis,” kata Agus.

Sebelumnya Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Riau, Sugarin, mengatakan pola angin yang bergerak dari barat daya hingga timur dapat membawa asap hingga Malaysia dan Singapura. Pemerintah Malaysia mendesak pemerintah Indonesia agar segera memadamkan dan mencegah meluasnya kebakaran lahan. Permintaan Malaysia itu sudah dilayangkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia.

"Surat tersebut menyatakan keprihatinan Malaysia atas peningkatan jumlah titik api yang menyebabkan kabut asap di Semenanjung (Malaysia) sejak 22 Juni," kata Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Malaysia G. Palanivel, seperti dikutip kantor berita Bernama kemarin.

Pemerintah Provinsi Riau menyatakan status siaga darurat bencana asap. "Kami meminta setiap instansi bekerja sama memadamkan api untuk mencegah kabut asap seperti awal tahun lalu," kata Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman. Status siaga dimulai 23 Juni hingga 30 November 2014. Tiga helikopter, waterbombing, serta dua pesawat Hercules dan Cassa dikerahkan untuk memadamkan api. Sebanyak 300 personel pemadaman lewat darat dari kepolisian dan tentara dikerahkan dengan dibantu Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api di daerah.

RIYAN NOFITRA



Berita Terpopuler:
Ditawari Perlindungan Saksi, Wiranto Hanya Tertawa
Saran Ahok buat Risma Soal Penutupan Dolly
Tiang Monorel di Jakarta Dibongkar
Mei 2014, Bumi Capai Suhu Terpanas
Akun @ASEAN Diretas?






Advertising
Advertising

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya