Pendukung Jokowi dan Prabowo Bentrok di Yogya

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 Juni 2014 18:11 WIB

Massa pendukung Prabowo-Hatta terlibat adu mulut sejenak dengan massa pendukung Jokowi-Kalla di Kawasan Bundaran HI, Jakarta (24/5). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Bentrokan antarsimpatisan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendukung calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Partai Persatuan Pembangunan pendukung Prabowo-Hatta di Kota Yogyakarta pecah di kawasan Ngampilan-Ngabean, Selasa sore, 24 Juni 2014.

Tak ada korban jiwa ataupun luka akibat bentrokan yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu. Namun peristiwa itu membuat ruas jalan di simpang Terminal Ngabean, terutama Jalan Letjen Soeprapto-Wachid Hasyim, lumpuh total sekitar dua jam akibat berkumpulnya massa.

Kendaraan wisatawan yang memadati kawasan yang hanya berjarak 500 meter dari Jalan Malioboro itu pun harus menunggu lama demi bubarnya massa. Sedangkan sejumlah akses jalan kampung diblokade warga.

Seorang saksi mata, Adi Marjiono, mengatakan bentrokan bermula saat kedua massa bertemu di simpang Ngabean setelah menggelar konvoi keliling kota.

"Tiba-tiba ada yang melempar botol kaca di tengah jalan, dan disusul saling lempar batu masing-masing kelompok," kata Adi.

Namun sekitar 300 personel polisi sudah siap mengantisipasi potensi bentrok di perbatasan basis massa dua partai itu, sehingga aksi lempar batu dapat diredam dan tak merusak fasilitas atau melukai warga sipil.

Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso yang turun langsung melerai massa menuturkan bentrok terjadi karena adanya agenda kampanye berbarengan dari massa PDIP dan PPP.

"Pendukung Prabowo jadwalnya menghadiri kampanye Rhoma Irama di Bantul, sedangkan pendukung Jokowi menghadiri kirab budaya di Alun-alun Utara," tutur Slamet.

Informasi kepolisian, simpatisan Prabowo, khususnya massa dari PPP, dalam perjalanan menghadiri kampanye raja dangdut itu sempat melakukan perusakan posko PDIP di sejumlah titik, seperti di Brontokusuman, Sugeng Jeroni, dan Mantrijeron.

"Ada posko dan rumah warga biasa yang dilempari batu," kata Slamet. Aksi pelemparan batu massa pendukung Prabowo itu lantas menyulut kemarahan simpatisan PDIP.

"Akhirnya memicu lagi bentrok di kandang masing-masing," ujarnya.

Pihak kepolisian sendiri masih berjaga di simpang Ngabean hingga jelang magrib ini untuk mengantisipasi gesekan kedua kubu.

PRIBADI WICAKSONO


Berita Terpopuler:
ISIL Rekrut Bocah Belasan Tahun untuk Berperang
Merasa Tak Dihargai, Ayu Azhari Pindah ke Jokowi
Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone
Ide Gila Ahok Supaya Monas Tetap Asri







Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya