TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku bertekad bulat menutup lokalisasi Dolly dan Jarak. Risma mengatakan siap berjihad karena masa depan anak-anak di lokalisasi menjadi alasan utamanya ingin segera menutup Dolly.
Suatu hari ia pernah mendapat ucapan terima kasih dari anak-anak di kawasan tersebut. "Mereka (anak-anak) nulis ke aku. Mereka bilang terima kasih Bunda, kami bisa belajar," kata Risma pekan lalu.
Menurut Risma, dirinya sudah menerima banyak surat dari anak-anak di kawasan Dolly dan Jarak. Mereka berterima kasih karena pemerintah kota berencana menutup lokalisasi tersebut. "Masa depan anak kita harus kita jamin mulai sekarang," ujarnya.
Kesempatan lebih baik agar bisa dinikmati anak-anak menjadi kewajiban orang tua dan pemerintah untuk memenuhinya. Risma mengaku tidak peduli dengan penolakan yang diberikan para mucikari atau pun kelompok masyarakat lainnya.
"Ya nggak pa-pa. Tapi tolong dilihat, anak-anak juga punya hak. Bukan hanya hak pemilik wisma dan mucikari, warga juga punya hak," kata dia.
Risma menambahkan pihaknya sudah siap menutup Dolly dan Jarak. Rencananya, Menteri Sosial yang langsung melakukan penutupan pada 18 Juni 2014. Pemerintah pusat telah menyediakan Rp 8 miliar sebagai kompensasi untuk para pekerja seks komersial. Sedangkan anggaran Rp 1,5 miliar dari pemerintah provinsi untuk para mucikari.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
Suciwati: Penjahat Tak Bisa Jadi Pahlawan
Berita terkait
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih
2 hari lalu
Mensos menjelaskan, timnya dari Kemensos akan mencarikan sumber air bersih terdekat.
Baca SelengkapnyaMensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
5 hari lalu
Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah
12 hari lalu
PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaMenteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel
13 hari lalu
Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.
Baca SelengkapnyaNama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP
15 hari lalu
Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaKemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
18 hari lalu
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Baca SelengkapnyaMasuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang
24 hari lalu
PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaBantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan
25 hari lalu
Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan
Baca SelengkapnyaTermasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?
31 hari lalu
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta
31 hari lalu
Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?
Baca Selengkapnya