Panwaslu Semprit Camat Ikut Deklarasi Jokowi-JK

Reporter

Rabu, 11 Juni 2014 22:58 WIB

Ratusan ibu-ibu tukang sapu yang tergabung dalam Barisan Pejuang Kebersihan Jakarta mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-JK, di Posko Relawan Merah Putih, Jakarta, Kamis (5/6). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Semarang - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Semarang menduga ada keterlibatan pegawai negeri sipil yang ikut mengerahkan masa pendukung calon presiden.

Dugaan itu didasarkan pada kegiatan koordinasi tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-M. Jusuf Kalla, yang digelar di wilayah Kecamatan Genuk, Sabtu malam, 7 Juni 2014.

”Dugaan pelakunya adalah Camat Genuk, Soemarjo, yang memfasilitasi penyiapan tempat deklarasi dan mengerahkan PNS bawahannya,” kata Ketua Panwaslu Kota Semarang Sri Wahyu Ananingsih, Rabu 11 Juni 2014.

Menurut dia, selain Camat Genuk, dalam acara itu juga terdapat sejumlah PNS, meliputi Sekretaris Camat Genuk, Soeroto; Lurah Banjardowo, Edy Maksudi; dan Lurah Trimulyo, Eddy Sulistiyono. “Ditemukan pula kendaraan dinas berupa sepeda motor di lokasi deklarasi yang dihadiri kurang-lebih 650 orang,” kata Ananingsih.

Panwaslu menuding deklarasi itu mengandung unsur kampanye yang dibuktikan dengan adanya orasi politik berisi ajakan memilih salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden. Selain itu, Panwaslu juga menemukan pembagian hadiah atau door prize berupa sepeda dan barang lain.

Menurut dia, kegiatan itu masuk kategori pelanggaran administrasi dengan hukuman disiplin. Sanksi paling berat yang akan diberikan adalah pemberhentian dengan tidak hormat. Sedangkan ancaman pelanggaran pemilu adalah hukuman penjara. ”Bila terbukti, Camat Genuk bisa dikenai pelanggaran Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan Pasal 41 ayat (5) UU Pilpres Nomor 42 Tahun 2008,” tutur Ananingsih.

Camat Genuk membantah tudingan itu. Menurut dia, kehadiran dirinya bersama lurah hanya mendampingi Wali Kota Semarang. “Wali Kota masuk ke wilayah kerja kami. Wajar kalau saya mendampingi atasan,” ujarnya.

Dia juga membantah ada orasi ajakan memilih salah satu pasangan calon presiden dan wakil presien, seperti yang dituduhkan Panwaslu. Menurut Soemarjo, dia dan PNS yang hadir dalam acara deklarasi itu memahami aturan, sehingga mereka tak mudah melakukan pelanggaran jabatan. “Seharusnya Panwaslu klarifikasi dulu sebelum menduga-duga,” katanya.

EDI FAISOL


Berita Terpopuler:
Tiga Mahasiswa ITS Dapat Anugerah Saintis Muda
Hendak Nonton Persib, Bobotoh Tewas Tergilas Truk
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
Menteri Agama: Sisa Kuota Haji Jadi Bancakan




Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya