TEMPO Interaktif, Jakarta: Dalam pembahasan APBN Perubahan yang membahas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak, pemerintah diminta mengurangi arogansinya. Pemerintah diharapkan lebih terbuka sehingga tidak perlu menaikan harga BBM 29 persen. Hal itu dikatakan Soetardjo Soerjogoeritno, Wakil Ketua DPR, di Gedung MPR/DPR, Selasa (22/3). Menurut Soetardjo, dari hasil paparan fraksi dalam sidang Paripurna 15 Februari, enam fraksi telah menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Fraksi-fraksi ini diharapkan melanjutkan sikap mereka dalam APBNP. Menurutnya, pemerintah harus memberikan penjelasan mengenai penjabaran kebijakan kenaikan harga BBM. Apabila tidak setuju, DPR dapat memberlakukan APBN yang lama. Sementara itu, Jacobus Mayong Padang, anggota Fraksi PDIP menyatakan kecewa berat dengan hasil sidang paripurna. Sikap DPR dalam sidang paripurna menunjukan adanya persengkokolan legislatif dan eksekutif sehingga mengambil keputusan yang tidak mencerminkan kepentingan rakyat. Jacobus dalam menunjukan kekecewaannya, sejak Senin (21/3) kemarin, dengan melakukan aksi mogok makan. Saat ini, dia didampingi istri dan anaknya, Jacobus melakukan aksi mogok makan di ruang wartawan DPR RI. Sementara itu, Tjahjo Kumolo, Ketua Fraksi PDIP menyatakan aksi Jacobus sebagai bentuk sikap pribadi. "Terserah mau melakukan sikap apapun, fraksi mendukung," ujarnya. Selain beberapa anggota fraksi dari PDIP yang memberikan dukungan moril kepada Jacobus, terdapat beberapa anggota dari fraksi lain yang datang mengunjungi Jacobus, seperti Zainal Ma'arif dan AM Fatwa. Yuliawati