TEMPO Interaktif, Palembang:Ratusan massa dari elemen mahasiswa se Sumatera Selatan menyegel gedung DPRD Sumatra Selatan di Palembang dan melemparinya dengan air sebagai simbol gedung dan anggota dewan kotor dan perlu dibersihkan. Mahasiswa meminta agar dewan di provinsi ini menentukan sikap terhadap kenaikan BBM. Ratusan pengunjuk rasa diterima oleh beberapa anggota dewan, Arudji kartawinata dari Partai Demokrat, Iqbal Romzi dan Partai Keadilan Sejaterah (PKS) dan Zahruddin (PKS).Menurut koordinator aksi, Reza Pahlevi aksi penolakan BBM dilakukan karena setelah dievaluasi 1 bulan, dapat dilihat pemerintahan SBY-JK gagal dalam mengontrol harga-harga kebutuhan masyarakat. "Ini bukti bahwa janji-janji pemerintah tidak bisa ditepati,"katanya.Reza juga mencontohkan, ongkos untuk pelajar di kota ini saja sudah melebihi ketentuan, pelajar ditetapkan Rp 700 tetapi kenyataan sopir menentukan Rp 1000 dengan alasan yang naik bukan cuma bensin dan juga kebutuhan sehari-hari. Lalu harga minyak tanah juga tidak bisa dikontrol oleh pemerintah, menurut Harga Eceran Tertinggi (HET) di Sumsel Rp 890 tetapi faktanya warga harus membeli Rp 1300-Rp 1500 per liter. "Kalau mau dipangkalan harganya Rp 1000 tetapi antriannya berjam-jam, emang kita ngak belajar,apa?"kata Betty Mahasiswi yang ikut demo.Mahasiswa dalam tuntutannya tetap menuntut pemerintah untuk segera membatalkan kenaikan harga BBM karena menyengsarakan rakyat. Mahasiswa juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan perlawan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintahan yang menyengsarakan rakyat.Anggota dewan yang yang menemui mahasiswa tidak bersedia menyatakan sikap mereka. "Aspirasi mahasiswa sama dengan aspirasi saya, silahkan terjemahkan, karena saya berbicara dengan kaum intelek pemimpin masa depan,"kata Iqbal Romzi dari PKS.Karena tidak puas, akhirnya mahasiswa melakukan penyegelan setelah anggota dewan diminta turun ke bawah bersama-sama mahasiswa melakukan aksinya tetap ditolak. Penyegelan ini dilakukan secara simbolis dengan memasang sebuah kertas karton yang bertulis yang sudah disiapkan "Gedung ini disita oleh rakyat". Setelah menyegel para mahasiswa membubarkan diri.Arif Ardiansyah