Sejumlah pendaki melintasi hamparan tanaman Verbena brasiliensis di savana Oro-Oro Ombo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur (4/6). Tidak ada yang tahu kapan tanaman semak yang berasal dari Amerika Latin ini mulai tumbuh di gunung Semeru. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Lumajang - Azis Aminudin, seorang pendaki gunung berusia 23 tahun, dilaporkan hilang di Gunung Semeru, Rabu, 4 Juni 2014. Azis adalah warga Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yang dihimpun Tempo, dugaan hilangnya Azis dilaporkan oleh ketua rombongan, Hermansyah, 24 tahun, Selasa malam, 3 Juni 2014.
Azis melakukan pendakian bersama empat rekannya. Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Hendro Wahyono saat dikonfirmasi membenarkan ihwal laporan bahwa ada pendaki yang terpisah dari rombongan. "Informasinya baru kami terima Selasa malam," ujar Hendro.
Pemerintah Kabupaten Lumajang, kata Hendro, telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Tim SAR untuk melakukan pencarian. "Dua anggota TRC dan enam anggota SAR sudah diterjunkan pagi ini," kata Hendro. (Baca: Anak SMA Tewas di Aliran Lahar Semeru )
Menurut keterangan di lapangan, Selasa kemarin, lima pendaki asal Tegal naik ke puncak Mahameru. Di tengah perjalanan, yakni di sekitar Cemoro Tunggal, empat orang di antaranya tidak kuat meneruskan perjalanan. Mereka berhenti untuk beristirahat.
Namun Aziz melanjutkan pendakian ke puncak. Dia diperkirakan tersesat ketika turun dari puncak Mahameru karena Azis sempat berpapasan dengan teman-temannya yang melanjutkan pendakian. Saat itu Azis mengenakan celana putih dan kaus replika Real Madrid.
Pendakian Gunung Semeru dibuka kembali pada awal Mei lalu setelah beberapa bulan ditutup. Otoritas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membatasi pendakian hanya sampai Kalimati atas rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (Baca: Tim SAR Berhasil Evakuasi Seluruh Pendaki Raung)
