SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral

Reporter

Senin, 2 Juni 2014 15:03 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat melantik Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kasad Letjen Budiman di Istana Negara, Jakarta (30/8). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkit peristiwa pada Pemilihan Umum 2004 yang menunjukan ketidaknetralan TNI dan Kepolisian RI. SBY menyatakan saat itu ada beberapa perwira TNI-Polri yang memberikan instruksi untuk tak memilih dia sebagai presiden di hadapan pasukan dan media massa. (Baca di sini: SBY Marah Disebut 'Kapal Karam')

"Saya forgive, but not forget," kata SBY di Kementerian Pertahanan, Senin, 2 Juni 2014. SBY sendiri hari ini menggelar rapat koordinasi dengan jajaran perwira TNI-Polri untuk memastikan sikap netral dalam pelaksanaan Pemilihan Umum 2014. Rapat digelar terbuka dengan alasan supaya tak ada fitnah.

SBY menyatakan sangat sedih saat melihat dan mendengar tindakan TNI-Polri yang seharusnya bersikap netral tersebut. Ia juga mengklaim, meski kemudian terpilih sebagai presiden dalam Pemilu 2004, ia tak mempersulit karier para perwira yang menjelekkannya. "Mereka juga kariernya baik, banyak yang sekarang sudah jadi jenderal," kata SBY.

Pada 2004, SBY dan tim pemenangannya menonton berita di televisi tentang seorang polisi berpangkat komisaris besar yang memberi pengarahan pelaksanaan pilpres kepada keluarga besar kepolisian. Perwira tersebut memberikan komentar jelek dan melarang masyarakat memilih SBY. (Baca di sini: SBY Minta Perwira Yang Berpolitik Mundur)

SBY juga mendengar informasi ihwal adanya apel komando di jajaran TNI yang menginstruksikan larangan memilih partai yang tak segaris dengan kebijakan TNI. Bahkan perwira TNI yang memimpin apel tersebut menunjukkan anggaran dasar rumah tangga Partai Demokrat sebaga bukti bahwa partai itu tidak sejalan dengan TNI. "Ini catatan sejarah, hanya catatan pinggir. Saya yakin tak akan ada lagi perwira masa sekarang yang melakukan itu," kata SBY.

Perwira TNI tersebut dikabarkan adalah teman seangkatan SBY yang kemudian berhasil meraih pangkat bintang tiga dan bintang empat. Perwira menengah yang mengeluarkan serangan politik pada 2004 kini juga banyak yang sudah berpangkat bintang tiga.

FRANSISCO ROSARIANS

Terpopuler
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Sultan Didesak Agar Tegas Selesaikan Intoleransi di DIY

Berita terkait

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

4 Februari 2021

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

Taufik menuturkan DPD Partai Demokrat dan DPC Demokrat wilayah di DKI telah meneken surat kesetiaan dan kebulatan tekad untuk setia dan mendukung AHY.

Baca Selengkapnya