TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menerapkan strategi baru untuk menghadapi masa angkutan Lebaran tahun ini. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan tahun ini akan banyak menggunakan teknologi informasi.
"Kami akan gunakan teknologi informasi untuk memonitor pergerakan pesawat, kapal, bus, angkutan umum, dan feri," kata Bambang di sela pertemuan dengan Wakil Menteri Perhubungan Jepang Ryuji Masuno di Surakarta, Sabtu, 31 Mei 2014.
Pemakaian teknologi informasi akan memudahkan mengetahui pergerakan armada angkutan mudik. Juga mudah dimobilisasi atau ada pergantian rute sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Dia mencontohkan, jika di Kalimantan tiba-tiba ada lonjakan pemudik ke Jawa dengan kapal, bisa saja menarik kapal dari tempat lain ke Kalimantan. "Kami bisa melakukan antisipasi dengan lebih cepat," tuturnya.
Dia memperkirakan tahun ini ada 30 juta orang yang akan mudik. Puncak arus mudik diperkirakan pada H-2 dan H-3 Lebaran.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.