Wapres : Kebijakan Naik Juga Diambil Dua Presiden Sebelumnya

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2005 01:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat yang menolak keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak tidak memiliki alasan yang kuat. Karena keputusan menaikkan harga BBM, juga telah diambil oleh dua orang presiden sebelumnya yang berasal dari fraksi-fraksi yang keberatan dengan kenaikan itu saat ini yaitu, Presiden Abdurrahman Wahid (Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa) dan Presiden Megawati Sukarno Putri (Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). "Jadi kenaikan kali ini bukan yang pertama," kata Kalla di pesawat Angkatan Udara dalam perjalanan pulang dari Manado Sulawesi Utara.Menurutnya, pemerintah menaikkan harga BBM karena harga minyak di pasaran internasional telah naik dengan tinggi. Selain itu, Undang-Undang APBN 2005 yang telah ditetapkan oleh DPR mengatur bahwa besaran subsidi BBM hanya sekitar 19 triliun. Untuk mencapai hal ini, tentu tidak mudah.Meskipun pemerintah telah menaikkan harga BBM per Maret, besaran nilai subsidi masih jauh di atas batas yang ditetapkan DPR, yaitu sekitar 35 triliun. Jusuf Kall juga membantah usulan kenaikan gaji DPR untuk menyogok DPR, agar 'tutup mulut dan tutup mata' terhadap kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah. "Kenaikan gaji itu terjadi tidak ada hubungnnya dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Pembahasan kenaikan gaji, dilakukan oleh pemerintah dengan Dewan dalam rapat anggaran khusus,"katanya.Jusuf Kalla juga membantah data dari Biro Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan kenaikan harga BBM justru menambah jumlah orang miskin sebanyak dua persen dan bukannya mengurangi seperti dijelaskan pemerintah. "Data itu kan cuma menurut seorang kasubdit di BPS,"katanya mengecilkan peneliti di BPS.Menurut Kalla, berdasarkan kajian sebuah lembaga penelitian di Universitas Indonesia, jumlah orang miskin justru berkurang karena jumlah dana kompensasi lebih besar dari pada beban yang ditanggung orang miskin akibat kenaikan harga BBM."Pemerintah juga butuh waktu untuk menentukan orang miskin yang berhak menerima dana kompensasi,"kata Kalla? Keburu mati pak.Budi Riza

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

14 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

19 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

21 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya