TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. menolak menjawab perihal kabar dirinya yang dilamar oleh calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Mahfud tak mau mengungkap pinangan dari siapa pun ke media massa.
"Jawabannya akan saya sampaikan di tingkat petinggi partai," kata Mahfud saat dihubungi Ahad, 18 Mei 2014. "Menerima atau menolak tawaran itu akan saya sampaikan dalam pembicaraan tertutup," ujarnya.
Hingga saat ini baik Prabowo maupun calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, belum mengumumkan nama pendampingnya. Calon pendamping Jokowi beredar pada nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. (Baca:Plinplan Soal Cawapres, Jokowi Dikritik)
Prabowo yang sempat diberitakan hampir pasti menggandeng Hatta Radjasa ternyata belum meresmikan hubungan mereka hingga saat ini. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Al Muzzammil Yusuf mengatakan bahwa Hatta adalah usulan dari Partai Amanat Nasional. "Prabowo sudah mengkonfirmasi. Belum diputuskan siapa calon wakil presidennya," kata dia. (Baca: Ulama NU Terbelah Memasangkan Mahfud Md)
Bahkan, Muzammil menilai pihak luar, seperti Mahfud, juga berpeluang menjadi pendamping Prabowo. "Kita lihat siapa yang elektabilitasnya tinggi," kata dia.
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
1 hari lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.