Keluarga Korban Mei 1998 Tuntut Ada Pengadilan HAM  

Reporter

Selasa, 13 Mei 2014 21:20 WIB

Ratusan mahasiswa Trisakti melakukan aksi damai dengan membawa poster dan spanduk di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (12/5). Aksi ini untuk memperingati 15 tahun tragedi Trissakti pada 12 Mei 1998. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban tragedi kerusuhan Mei 1998 kembali menggelar acara tabur bunga dan napak tilas peristiwa di Mal Citra Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa, 13 Mei 2014. Sebanyak 50 anggota keluarga korban yang tergabung dalam Paguyuban Korban dan Keluarga Korban Mei 98 bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) serta Lembaga dan Studi Advokasi Masyarakat (Elsam) menuntut pengungkapan kasus tersebut.

Wakil Koordinator Bidang Advokasi Kontras Yati Andriyani mengatakan acara semacam ini bagi keluarga korban sangatlah penting. "Mungkin sebagian orang menganggap kegiatan tabur bunga dan napak tilas ini tidak penting, tapi buat para ibu yang kehilangan keluarga, doa, dan kunjungan ini barangkali bisa hilangkan rasa rindu," kata Yati di pelataran Mal Citra Klender, Selasa, 13 Mei 2014.

Selama 16 tahun, sejak 1998, menurut Yati, keluarga dan korban tragedi Mei belum mendapat kepastian hukum mengenai kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tersebut. Untuk itu, mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk pengadilan HAM. "Di masa akhir pemerintahan SBY, kami menantikan beliau bisa mengeluarkan kebijakan terkait persoalan-persoalan HAM di masa lalu yang sampai kini terus dinantikan korban dan keluarga korban."

Peristiwa kerusuhan dan kekerasan pada 13, 14, dan 15 Mei 1998 diperkirakan merenggut ribuan nyawa. Setidaknya, dari hasil investigasi Kontras, tercatat ada 1.190 orang tewas dan 27 orang terluka akibat senjata tajam. Salah satu lokasi kerusuhan yang cukup parah pada watu itu ialah Mal Citra Klender atau yang dulu dikenal dengan nama Jogja Plaza Klender. Waktu itu mal ini dijarah dan dibakar. Ratusan orang yang berada di dalamnya terperangkap dan terbakar hidup-hidup. (Baca: Jokowi atau Prabowo, Kasus Mei 98 Akan Telantar)

Berita terkait

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

1 Februari 2024

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

Menteri Hukum dan HAM menerima sejumlah advokat dari TPDI yang meminta penuntasan kasus Kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

15 Mei 2023

Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

Amnesty International Indonesia meminta pemerintahan mengusut kekerasan seksual dalam Tragedi Kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Jejak Samar Kekerasan Seksual Mei 98 di Surabaya

7 April 2023

Jejak Samar Kekerasan Seksual Mei 98 di Surabaya

Komnas Perempuan sedang menelusuri jejak kekerasan seksual Mei 1998 di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Dipicu Kekerasan Seksual 1998, Inilah Sejarah Berdirinya Komnas Perempuan

20 Agustus 2022

Dipicu Kekerasan Seksual 1998, Inilah Sejarah Berdirinya Komnas Perempuan

Komnas Perempuan dibentuk sebagai buntut tindak kekerasan terhadap perempuan dalam kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

12 Kasus Pelanggaran HAM Berat yang Pernah Ditangani Komnas HAM

27 Juli 2022

12 Kasus Pelanggaran HAM Berat yang Pernah Ditangani Komnas HAM

Selain kasus kematian Brigadir J, Komnas HAM banyak terlibat menangani kasus pelanggaran HAM berat lainnya. Apa saja kasus tersebut?

Baca Selengkapnya

Catatan 5 Peristiwa Sebelum Soeharto Lengser sebagai Presiden RI

14 Mei 2022

Catatan 5 Peristiwa Sebelum Soeharto Lengser sebagai Presiden RI

Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998 menjadi satu penyebab Soeharto lengser sebagai Presiden pada 21 Mei 1998

Baca Selengkapnya

Kronologi Tragedi Kerusuhan 12 - 15 Mei 1998, Gugur 4 Mahasiswa Trisakti

13 Mei 2022

Kronologi Tragedi Kerusuhan 12 - 15 Mei 1998, Gugur 4 Mahasiswa Trisakti

Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta dikenal sebagai Tragedi Mei 1998. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak dan timbulnya kerusuhan massa.

Baca Selengkapnya

Dunia Kecam Kerusuhan Mei 1998, Indonesia Dianggap Gagal Lindungi Warga Negara

14 Mei 2021

Dunia Kecam Kerusuhan Mei 1998, Indonesia Dianggap Gagal Lindungi Warga Negara

Pemerintahan Indonesia mendapat kecaman keras dari Singapura, Taiwan, Malaysia, Thailand dan Amerika Serikat saat terjadi kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan Mei 1998, Sejarah Kelam Pelanggaran HAM di Indonesia

14 Mei 2021

Kerusuhan Mei 1998, Sejarah Kelam Pelanggaran HAM di Indonesia

Kerusuhan Mei 1998 jadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia, pelanggaran HAM terjadi secara masif kala itu.

Baca Selengkapnya

Hujan di Balik Jendela, Kisahkan Pengorbanan dan Ketulusan Cinta

8 Februari 2021

Hujan di Balik Jendela, Kisahkan Pengorbanan dan Ketulusan Cinta

Selain ceritanya yang bagus, Bio One merasa setiap karakter di film Hujan di Balik Jendela ini punya kerumitan masing-masing yang beragam.

Baca Selengkapnya