TNI AU Amankan Pulau-Pulau Terluar Indonesia di NTT

Reporter

Editor

Rabu, 9 Maret 2005 16:20 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang: TNI Angkatan Udara bertekad tetap mempertahankan pulau-pulau terluar Indonesia di wilayah Nusa Tenggara Timur dari klaim negara tetangga dengan cara berpatroli maritim secara rutin menggunakan pesawat boeing 737 skuadron udara di perbatasan Timor Leste dan Australia. Frekuensi patroli dua kali sebulan. Patroli ini juga dimaksudkan mencegah masuknya kapal-kapal asing melalui wilayah laut maupun wilayah udara secara ilegal.Hal ini disampaikan Komandan Pangkalan TNI AU Kupang, Letkol. Penerbang Lalu Amdaniq kepada wartawan di gedung DPRD NTT, Rabu (9/3). "Patroli yang dilakukan bersifat rutin dan sifatnya hanya untuk mengamankan pulau-pulau terluar serta perairan Indonesia yang berada di perbatasan Australia dan Timor Leste," kata Amdaniq. Selain menggelar patroli, TNI AU juga menggunakan radar pengintai yang dipasang di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang. Radar tersebut mempunyai kemampuan menangkap sinyal apabila terjadi pelanggaran udara oleh pesawat asing yang berasal dari Australia. TNI AU juga telah merencanakan membangun sebuah radar di Pulau Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat untuk mengintai khususnya pesawat-pesawat asing dari Timor Leste. "Sejauh ini, dari hasil patroli maupun pengamatan radar, belum terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh armada laut maupun pesawat asing di wilayah teritori Indonesia," katanya.Secara terpisah, Gubernur NTT Piet A. Tallo mengatakan, pulau-pulau terluar Indonesia di Nusa Tenggara Timur tergolong aman dan kecil kemungkinan memicu konflik dengan negara tetangga. Sebelumnya Timor Leste mengklaim Pulau Batek yang terletak di wilayah utara Kabupaten Timor Tengah Utara dan wilayah enklav Oecuse, sebagai miliknya. Sedangkan Pulau Ndana di Selatan Rote Ndao tidak pernah dipermasalahkan oleh Australia kecuali gugusan Pulau Pasir yang secara juridis menjadi milik Australia tetapi secara historis menjadi lahan pencarian hasil laut oleh nelayan asal NTT, Maluku dan Sulawesi Selatan.Jems de Fortuna

Berita terkait

Finlandia Uji Coba Paspor Digital ke Inggris, Pertama Kali di Dunia

5 September 2023

Finlandia Uji Coba Paspor Digital ke Inggris, Pertama Kali di Dunia

Uji coba paspor digital diberlakukan ke beberapa kota di Inggris, yakni London, Edinburgh, atau Manchester. Diusulkan untuk negara-negara Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Refleksi BNPP di 2022: Pemerataan Pembangunan Perbatasan Negara

28 Desember 2022

Refleksi BNPP di 2022: Pemerataan Pembangunan Perbatasan Negara

Pembangunan telah dijalankan di berbagai sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, kelistrikan, hingga kualitas lingkungan.

Baca Selengkapnya

BNPP Gelar Rakordal Konsolidasi Pengelolaan Perbatasan Negara

5 Agustus 2022

BNPP Gelar Rakordal Konsolidasi Pengelolaan Perbatasan Negara

Presiden mengamanatkan untuk mengambil langkah-langkah kongkret dalam pengelolaan perbatasan negara.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Minta Pemerintah Daerah Waspadai Kriminalitas di Kawasan Perbatasan

12 September 2021

Mahfud Md Minta Pemerintah Daerah Waspadai Kriminalitas di Kawasan Perbatasan

Mahfud Md meminta pemerintah daerah untuk mewaspadai tindakan kriminal di pos lintas batas negara (PLBN).

Baca Selengkapnya

BPKN Ungkap Pintu Masuk Produk Impor Terbuka Lebar di Daerah Ini

9 Juni 2021

BPKN Ungkap Pintu Masuk Produk Impor Terbuka Lebar di Daerah Ini

BPKN menyatakan pintu masuk produk luar negeri (impor) ke Provinsi Kepri sangat terbuka lebar

Baca Selengkapnya

Petani Belgia Tidak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis

6 Mei 2021

Petani Belgia Tidak Sengaja Pindahkan Patok Perbatasan Negara dengan Prancis

Seorang petani Belgia memindahkan batu patok perbatasan berusia 200 tahun sejauh 2 meter ke wilayah Prancis dan memperluas luas wilayah Belgia.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyebaran Covid-19, NTT Tutup Pos Perbatasan Negara

21 April 2020

Cegah Penyebaran Covid-19, NTT Tutup Pos Perbatasan Negara

Menangkal Covid-19, NTT tutup perbatasan negara untuk perlintasan orang, tapi tidak untuk lalu lintas angkutan logistik.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Jelaskan Dana Rp 24,3 Triliun untuk Daerah Perbatasan

11 Maret 2020

Mahfud Md Jelaskan Dana Rp 24,3 Triliun untuk Daerah Perbatasan

Dibandingkan dengan Papua, menurut Mahfud Md pembangunan daerah perbatasan harus teritegrasi antarkementerian/lembaga.

Baca Selengkapnya

RI - Malaysia Bakal Tandatangani MoU Dua Titik Perbatasan

16 November 2019

RI - Malaysia Bakal Tandatangani MoU Dua Titik Perbatasan

Direktur Topografi TNI AD Brigjen Asep Edi Rosidin mengatakan, persoalan perbatasan negara harus cepat diselesaikan.

Baca Selengkapnya

Pilar Inggris - Belanda akan Dihancurkan di Pulau Sebatik

16 November 2019

Pilar Inggris - Belanda akan Dihancurkan di Pulau Sebatik

Pilar yang dibangun Inggris dan Belanda sebagai tanda perbatasan kekuasaan wilayah jajahan.

Baca Selengkapnya