16 Tahun Tragedi Mei, Pengusutannya Tak Jelas  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 12 Mei 2014 11:27 WIB

Ratusan mahasiswa Trisakti melakukan aksi damai dengan membawa poster dan spanduk di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (12/5). Aksi ini untuk memperingati 15 tahun tragedi Trissakti pada 12 Mei 1998. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi Mei 1998 diperingati hari ini. Tragedi yang dimulai dengan penembakan mahasiswa Trisakti ini, menurut Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar, adalah sebuah peristiwa yang ironis serta memberikan kesan yang baik dan buruk sekaligus.

"Ironis karena di satu sisi peristiwa itu membuat Indonesia masuk ke masa baru, tapi di sisi lain ada kasus pelanggaran HAM di sana,"ujar Haris saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Mei 1998.

Sebagaimana diketahui, pada Mei 1998 beragam kasus HAM terjadi. Ada daftar panjang yang harus diingat. Namun, beberapa yang mudah terlintas di kepala adalah penculikan aktivis dan penembakan mahasiswa. Isu-isu rasial pun banyak bergulir saat itu.

Haris melanjutkan, masa pasca-tragedi itu pun tak kalah ironis. Sebagai contoh, meski pemerintahan Indonesia memasuki masa baru pasca-tragedi itu, upaya pengusutan kasus HAM-nya justru tak berubah.

Tak berubah karena kasus-kasus HAM yang terjadi pada masa itu tak pernah diusut. Total, sudah 16 tahun pengusutan kasus HAM Mei 1998 cuti panjang.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengusut kasus itu. Tahun 2002 dan 2003 lalu, misalnya, Komnas HAM pernah menyerahkan berkas hasil penyelidikan tragedi Mei kepada Kejaksaan Agung, tetapi Jaksa Agung menolak hingga sekarang.

"Saya kasihan sama keluarga korban-korban tragedi itu. Mereka itu apolitis-apolitis yang sampai mengejar-ngejar agar kasus Mei 1998 diusut," ujar Haris.

Menurut Haris, hal-hal ironis itu terasa pahit karena seperti mengkhianati perjuangan para aktivis semasa Mei 1998. Pengkhianatan itu, kata Haris, makin terasa ketika mengetahui politikus-politikus mantan pejuang di tahun 1998 juga tak berbuat banyak.

Haris berharap siapa pun Presiden Indonesia yang terpilih Juli nanti, akan mengusut habis kasus-kasus pelanggaran HAM 1998. Ia mengaku akan terus memperjuangkan pengusutan itu juga.

"Kalau pejuang HAM, kami tak khawatir capres A atau B yang menang. Apa yang penting adalah kami tetap memperjuangkan pengusutan kasus HAM di tahun 1998," ujarnya.

ISTMAN MP

Berita Terpopuler:
Banjir Protes, Menteri Kominfo Buka Blokir Vimeo
Hindari Impor, Jokowi Pasok Beras DKI dari Sulsel
Unilever Akan Ganti Kerusakan di Taman Bungkul







Berita terkait

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

1 Februari 2024

Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

Menteri Hukum dan HAM menerima sejumlah advokat dari TPDI yang meminta penuntasan kasus Kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

15 Mei 2023

Amnesty Minta Negara Tak Lupa Usut Kekerasan Seksual dalam Kerusuhan Mei 1998

Amnesty International Indonesia meminta pemerintahan mengusut kekerasan seksual dalam Tragedi Kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Jejak Samar Kekerasan Seksual Mei 98 di Surabaya

7 April 2023

Jejak Samar Kekerasan Seksual Mei 98 di Surabaya

Komnas Perempuan sedang menelusuri jejak kekerasan seksual Mei 1998 di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Dipicu Kekerasan Seksual 1998, Inilah Sejarah Berdirinya Komnas Perempuan

20 Agustus 2022

Dipicu Kekerasan Seksual 1998, Inilah Sejarah Berdirinya Komnas Perempuan

Komnas Perempuan dibentuk sebagai buntut tindak kekerasan terhadap perempuan dalam kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

12 Kasus Pelanggaran HAM Berat yang Pernah Ditangani Komnas HAM

27 Juli 2022

12 Kasus Pelanggaran HAM Berat yang Pernah Ditangani Komnas HAM

Selain kasus kematian Brigadir J, Komnas HAM banyak terlibat menangani kasus pelanggaran HAM berat lainnya. Apa saja kasus tersebut?

Baca Selengkapnya

Catatan 5 Peristiwa Sebelum Soeharto Lengser sebagai Presiden RI

14 Mei 2022

Catatan 5 Peristiwa Sebelum Soeharto Lengser sebagai Presiden RI

Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998 menjadi satu penyebab Soeharto lengser sebagai Presiden pada 21 Mei 1998

Baca Selengkapnya

Kronologi Tragedi Kerusuhan 12 - 15 Mei 1998, Gugur 4 Mahasiswa Trisakti

13 Mei 2022

Kronologi Tragedi Kerusuhan 12 - 15 Mei 1998, Gugur 4 Mahasiswa Trisakti

Peristiwa 12 sampai 15 Mei 1998 di Jakarta dikenal sebagai Tragedi Mei 1998. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak dan timbulnya kerusuhan massa.

Baca Selengkapnya

Dunia Kecam Kerusuhan Mei 1998, Indonesia Dianggap Gagal Lindungi Warga Negara

14 Mei 2021

Dunia Kecam Kerusuhan Mei 1998, Indonesia Dianggap Gagal Lindungi Warga Negara

Pemerintahan Indonesia mendapat kecaman keras dari Singapura, Taiwan, Malaysia, Thailand dan Amerika Serikat saat terjadi kerusuhan Mei 1998.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan Mei 1998, Sejarah Kelam Pelanggaran HAM di Indonesia

14 Mei 2021

Kerusuhan Mei 1998, Sejarah Kelam Pelanggaran HAM di Indonesia

Kerusuhan Mei 1998 jadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia, pelanggaran HAM terjadi secara masif kala itu.

Baca Selengkapnya

Hujan di Balik Jendela, Kisahkan Pengorbanan dan Ketulusan Cinta

8 Februari 2021

Hujan di Balik Jendela, Kisahkan Pengorbanan dan Ketulusan Cinta

Selain ceritanya yang bagus, Bio One merasa setiap karakter di film Hujan di Balik Jendela ini punya kerumitan masing-masing yang beragam.

Baca Selengkapnya