Pesawat kepresidenan Republik Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4).Pesawat RI 1 jenis Boeing Bussiness Jet 2 (BBJ2) varian dari Boeing 737 seri 800. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan senang akhirnya bisa merasakan naik pesawat Kepresidenan jenis Boeing Business Jett 2 yang baru saja dibeli. SBY bersama rombongan menggunakan pesawat tersebut dengan rute Jakarta-Bali untuk mengikuti acara Open Goverment Patnership pada 6-7 Mei 2014 di Nusa Dua.
SBY take off ke Bali bersama rombongan melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Senin. SBY akan kembali menggunakan pesawat tersebut untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi Asia Tenggara di Myanmar pada 10-11 Mei mendatang.
SBY mengatakan pembelian pesawat senilai Rp 847 miliar tersebut lebih murah dan effisien dibandingkan dengan menyewa pesawat komersil Garuda Indonesia untuk perjalanan presiden selama lima tahun. Pembelian pesawat ini diklaim akan memberikan penghematan anggaran pemerintah, terutama kebutuhan presiden dan wakil presiden.
Pesawat dengan nomor penerbangan A-001 tersebut telah menjalani uji coba terbang dari Aceh hingga ke Pulau Miangas dan Merauke, Papua. Uji coba yang dimulai pada 23 April 2014, melibatkan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman.
Pesawat Kepresidenan memakai dua mesin tipe CFM56-7 yang mampu terbang hingga 41 ribu kaki dan sejauh 8.556 kilometer. Pesawat ini mampu menempuh perjalanan hingga sepuluh jam dengan kecepatan jelajah 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. (Baca: Pesawat Presiden RI Dinilai Tak Hemat Anggaran)
Pesawat ini memiliki dua ruang VVIP, empat ruang pertemuan, 12 kapasitas area eksekutif, dan 44 kapasitas area staf.