TEMPO Interaktif, Solo:Arogansi Malaysia mengundang semangat sekelompok orang Indonesia. Setelah di Makassar, membentuk kelompok Ganyang Malaysia, sekelompok pemuda di Solo yang menamakan diri Masyarakat Anti Arogansi Solo (Gemars) sejak Minggu (6/3) membuka posko pendaftaran relawan melawan Malaysia. Kelompok ink dibentuk menyusul klaim negara tersebut atas Kepulauan Ambalat sebagai wilayahnya.Para relawan yang diperbolehkan mendaftar hanya khusus laki-laki dan siap menjalani pendidikan latihan dasar militer. Ratusan formulir perekrutan telah disebar dan dijadwalkan, Selasa (8/3) Latihan militer itu akan dimulai. "Malaysia menunjukkan sikap arogansinya dengansewenang-wenang mengklaim wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia sebagai wilayah mereka. Kamiterpanggil untuk membela keutuhan NKRI denganmengirimkan relawan. Malaysia harus segera angkat kakidari wilayah RI," ujar Sekretaris jenderal kelompok itu, M. Yuli Sya'ban.Menurut Yuli, dua posko menerima pendaftaran relawan sudah dibuka ; di Gedung Umat Islam Kartopuran Solo dan Sekretariat Gemars di Serengan, Solo. Tujuan latihan militer tersebut untuk menyiapkan relawan guna membantuTNI mengusir Malaysia dari wilayah RI. "Ada sejumlah persyaratan khusus yang harus dipenuhi relawan seperti mendapatkan persetujuan dari orang tua atau keluarganya mengikuti program ini,"kata Yuli.Sikap pemerintahan Malaysia, menurut Yuli, tidak lagi bisa ditoleransi karena sudah berulangkali menginjak harga diri dan martabat negara Indonesia sebagai negara berdaulat. Bukti arogansi Malaysia, selain secara sepihak mengklaim Kepulauan Ambalat juga pengusiran ratusan ribu warga negara Indonesia dari negeri jiran tersebut. "Para TKI sebenarnya berjasa ikut membangun negara Malaysia justru secara keji diusir ketika negara itu mulai menjadi negara yang makmur. Kami juga tidak ingin seperti Sipadan dan Ligitan yang sudah dicaplok Malaysia dialami kembali. Keutuhan NKRI harus dipertahankan,"ujar Yuli.Selain menyiapkan relawan, Gemars mendesakpemerintahan Susilo Bambang Yudoyono bersikap tegasterhadap Malaysia. "Malaysia sudah menantanguntuk berkonfrontasi secara fisik. Berkali-kali kapalperang dan pesawat tempur Malaysia melanggar batasnegara RI harus dibalas,"kata Yuli. Ia yakin rakyat Indonesia bersedia untuk angkat senjata berperang melawanMalaysia. "Sikap tegas lain dapat dimulai denganpemutusan hubungan diplomatik dengan negara Malaysia,"ujarnya. Imron Rosyid