Romahurmuziy: Saya Masih Menjabat Sekjen PPP
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Jumat, 18 April 2014 18:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mochammad Romahurmuziy, membantah telah dipecat dari jabatannya. Menurut dia, pencopotan itu hanya klaim Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Saifullah Tamlicha. “Sekjen DPP PPP masih saya jabat sesuai keputusan formatur Muktamar VII PPP di Bandung tahun 2011,” kata Romahurmuziy melalui surat elektronik, Jumat, 18 April 2014.
Romy, panggilan Romahurmuziy, membantah pernyataan Saifullah yang mengatakan ada rolling sekjen atas dasar atas rapat pengurus harian hari ini. Pertemuan pagi sekitar pukul 10.00-11.30 WIB yang diadakan di kantor pengurus pusat hanya dihadiri 5 orang dari 55 pengurus harian. Padahal pasal 57 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP menyatakan rapat pengurus harian dinyatakan sah apabila dihadiri oleh separuh dari anggota pengurus harian, yang berarti harus dihadiri minimal 28 orang pengurus harian. (Baca: Romy Dipecat dari Sekjen PPP, Ini Penggantinya)
Romy juga menilai tidak ada yang bisa dijadikan alasan mendesak untuk melakukan rolling posisi sekjen DPP PPP. Kalaupun mendesak, keputusan itu hanya bisa dilakukan bersama-sama oleh ketua umum, empat orang wakil ketua umum, ketua bidang organisasi, sekjen, dan wakil sekjen bidang organisasi. “Hal ini juga tidak dilakukan,” ujar Romy.
Romy mengatakan PPP tidak pernah mengadministrasikan surat keputusan terkait dengan pemecatan atau rolling fungsionaris. Dengan demikian, kata dia, surat keputusan apapun yang muncul adalah ilegal dan melanggar AD/ART PPP. “Artinya batal demi hukum sesuai hasil konsultasi kami kepada Mahkamah Partai,” ucapnya.
Perpecahan di internal PPP kian meluas. Setelah kemarin dikabarkan memecat enam petinggi partai, hari ini, Suryadharma memecat Romahurmuziy. "Ketua merasa bahwa saudara Romahurmuziy kurang aktif," kata Wakil Sekjen DPP PPP, Syaifullah Tamliha, di kantor DPP PPP, Jumat, 18 April 2014. (Baca: PPP Dukung tanpa Syarat, Ini Reaksi Prabowo)
SUNDARI
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Pesawat Kepresidenan | Prabowo
Berita terpopuler:
Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Jokowi Masuk Kampus
Anas Siapkan Laporan Kampanye Fiktif SBY
Rahasia Madrid Kalahkan Barcelona