TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono menjelaskan tim Cyber Crime Polda Jatim berhasil menangkap pelaku pembobolan perusahaan agen pulsa dan gameonline. Tersangka dibekuk di rumahnya, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sangatta Utara, Kabupaten Sangatta, Kalimantan Timur. "Tersangka atas nama AR," kata Awi, Kamis, 17 April 2014.
Menurut Awi, tersangka masih berstatus sebagai siswa kelas X di SMK Sangatta. Ia melakukan aksinya melalui googling di warung internet @dinet Jalan Yos Sudarso, Sangatta. Tersangka berhasil masuk ke akun korban lalu menggasak pulsa elektrik milik perusahaan PT CTC. "Dari perusahaan ini tersangka berhasil membobol pulsa elektrik senilai Rp 5 juta," kata dia.
Selain PT CTC, kata Awi, tersangka juga berhasil membobol deface voucher game online milik PT Creon Indonesia senilai sekitar Rp 5 juta. Hasil tindak kejahatan itu kemudian dijual kepada peminat pulsa elektrik dan game oline melalui internet pula. "Pembobolan dilakukan tersangka pada awal Februari 2014," kata Awi.
Kedua perusahaan itu, menurut dia, baru mengetahui bahwa servernya telah dibobol pencuri pada 8 Februari 2014 karena pulsanya berkurang dan berpindah ke nomor yang bukan pembeli resmi. "Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata ada seseorang yang mencuri pulsa dan menembus sistem keamanan jaringan milik korban," kata Awi.
Kasus tersebut ditindaklanjuti oleh tim Cyber Crime dengan melacak pelaku dan akhirnya berhasil ditemukan di rumahnya. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 30 ayat (3) jo Pasal 46 ayat (3) UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman penjara paling lama 8 tahun dan atau denda paling banyak Rp 800 juta. "Selain itu tersangka dijerat Pasal 362 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun," katanya.
AR mengaku uang hasil tindak kejahatan itu dia belanjakan untuk membeli telepon genggam dan kebutuhan lain. "Terutama saya buat untuk biaya sekolah," kata dia.
