Tahun Politik, Penerimaan Cukai Rokok Melonjak  

Reporter

Selasa, 15 April 2014 14:31 WIB

Cukai rokok. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabean dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Susiwijono memperkirakan penerimaan cukai rokok meningkat pada tahun ini. Sebab, hajatan pesta demokrasi membuat konsumsi rokok juga melonjak.

"Ada dua hajatan besar tahun ini: pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Siklusnya lima tahunan dan biasanya konsumsi rokok cukup tinggi," ujar dia di sela-sela acara sosialisasi patroli terpadu di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 15 April 2014.

Meskipun tidak ada kenaikan tarif cukai pada tahun ini, ia optimistis target penerimaan cukai rokok terkejar, bahkan terlampaui. Diperkirakan tahun ini penerimaan negara di sektor cukai mencapai Rp 117,2 trilun. Hal tersebut melebihi target perkiraan awal yang hanya Rp 116,3 triliun. "Ini hampir 101 persen," katanya.

Jumlah produksi pada tahun ini diperkirakan mencapai 360-362 miliar batang. Menurut dia, jumlah tersebut sudah sangat tinggi dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya memproduksi sebesar 341 miliar batang. "Jumlah produksi tahun lalu saja sudah tinggi. Apalagi tahun sekarang," ucap dia.

Pada bulan Februari saja, katanya, penerimaan cukai rokok sudah sebesar Rp 13,5 triliun. Nilai tersebut jauh lebih besar ketimbang bulan Januari yang hanya sebesar Rp 8,5 triliun. (Baca:Pemilu, Konsumsi Rokok Meningkat )

Ia mahfum dengan penerimaan yang tinggi pada bulan Februari. Sebab, perusahaan rokok berlomba-lomba memesan pita cukai pada Desember untuk menghindari kenaikan tarif cukai. "Ternyata tarif cukai tahun ini tidak naik. Tapi kenapa masih tinggi?" tanya dia.

Menurut dia, ternyata efek pengenaan pajak rokok 10 persen berimbas pada kenaikan penerimaan cukai pada bulan Februari. "Kenaikannya per 1 Januari kemarin. Sehingga mereka (perusahaan rokok) kebanyakan pesan pita cukai per Desember."

Ia memperkirakan pada bulan Maret penerimaan cukai rokok akan turun. Sebab, pemesanannya pada bulan Januari yang sudah berlaku kenaikan pajak. "Penerimaan cukai dan pemesanan pita gap-nya dua bulan. Jadi, kalau pesan bulan Desember, penerimaannya bulan Februari," ucapnya.

ERWAN HERMAWAN

Berita Terpopuler


Jokowi dalam Soal Ujian, Pemerintah: Tak Disengaja
Aher: PKS Tawarkan Koalisi Sepaket dengan Cawapres
Sri Mulyani Disebut Marah Bailout Century Membengkak
Cerita Tentang Jokowi di Soal Ujian Nasional

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

2 hari lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

11 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

22 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

26 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

28 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

41 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

45 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

55 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

59 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya